Gubernur Kalbar Bantah Todongkan Senjata Api

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Barat Cornelis membantah telah menodongkan pistol kepada seorang warga saat di Pasar Bodok, Kabupaten Sanggau, Kamis (26/9) sore. <p style="text-align: justify;"><br />"Kejadian seperti yang disampaikan di berbagai media online, tidaklah benar jadi perlu diluruskan," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Kalbar Numsuan Madsun di Pontianak, Jumat.<br /><br />Ia menuturkan, sebelumnya Gubernur Kalbar melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sanggau. Tujuannya untuk melantik Sekda Sanggau.<br /><br />Acara pelantikan usai sekitar pukul 13.00 WIB. Numsuan yang ikut dalam rombongan menuturkan, setelah itu, Gubernur yang juga Ketua DPD PDI Perjuangan Kalbar mengadakan pertemuan bersama kader partai.<br /><br />Mengingat bukan acara kedinasan, rombongan lain meneruskan perjalanan ke Pontianak.<br /><br />Cornelis dan rombongan di luar staf dinas tetap di Kota Sanggau untuk temu internal partai.<br /><br />Sekitar pukul 18.00 WIB, setelah acara internal partai selesai, rombongan mampir di Pasar Bodok, yang berada di luar Kota Sanggau.<br /><br />"Gubernur biasa singgah di warung kopi, sekadar istirahat sambil ngobrol dengan warga," katanya.<br /><br />Di pasar tersebut juga ada camat, kepala polsek setempat, dan warga lain. Kemudian, ada seorang warga yang datang dan menunjuk-nunjuk dan berlanjut dialog kecil dengan gubernur.<br /><br />"Pak Gub sendiri menggunakan kaos PDI P, celana jeans dan sepatu kets, bukan pakaian dinas," katanya.<br /><br />Ia mengakui, gubernur mempunyai senjata api yang kerap dibawa sebagai bagian dari perlindungan diri.<br /><br />"Tapi beliau ada izin resmi," ujar Numsuan menegaskan. Saat itu, senjata api tersebut disimpan di pinggang. Padahal biasanya disimpan di dalam tas.<br /><br />"Mungkin waktu dialog itu, senjata itu terlihat. Dan tidak ada penodongan," kata Numsuan.<br /><br />Gubernur, kata Numsuan, saat ini akan menuju Tanjung Pinang, Kepri, untuk mengikuti acara Lembaga Melayu sekaligus bertemu dengan warga Kalbar di Tanjung Pinang.<br /><br />"Gubernur terlihat santai, tidak tegang, karena merasa kejadiannya tidak seperti yang dimuat beberapa media," ujar dia.<br /><br />Gubernur hanya berharap jangan sampai kasus itu berkembang dan melibatkan pendukung para kontestan di Pilkada Sanggau yang baru berakhir.<br /><br />"Gubernur sangat khawatir, akan ada yang terprovokasi," katanya menegaskan.<br /><br />Mengenai isi dialog antara warga bernama Jinku dengan gubernur, ada beberapa hal. Diantaranya tentang pilkada dan jalan antara Tayan dan Sosok di Kabupaten Sanggau yang kondisinya rusak.<br /><br />"Di Sanggau, gubernur juga menjelaskan bahwa jalan tersebut sudah ada pemenang lelang dari ADB selaku penyandang dana. Soal waktunya, tergantung dari pemenang lelang kapan melaksanakan," kata Numsuan.<br /><br />Jinku sendiri dinilai sebagai provokator yang dapat mengganggu ketenangan di Kalbar.<br /><br />Ada beberapa keterangan Jinku menurut Numsuan yang tidak benar. Misalnya di pemberitaan disebutkan kalau rombongan gubernur berhenti setelah ada warga yang berteriak-teriak dan menunjuk.<br /><br />"Rasanya tidak mungkin, dengan dikawal petugas, bisa menghentikan rombongan. Di berita itu isinya juga tidak memperlihatkan adanya peristiwa penodongan, hanya di judul, jadi terkesan tendensius," katanya.<br /><br />Cornelis mengkaji kemungkinan mengambil langkah hukum terkait tindakan Jinku. "Sekarang Jinku dikabarkan di Jakarta, meninggalkan ulah di Kalbar," kata Numsuan. <strong>(das/ant)</strong></p>