Gubernur Minta Tomas Luruskan Isu Provokatif

oleh
oleh

Gubernur Kalbar Cornelis berulang-ulang meminta kepada tokoh masyarakat dan jajaran pemerintahan mulai dari bupati hingga kepala desa untuk meluruskan informasi yang berkembang di masyarakat terkait beberapa hal isu provokatif yang bisa menyulut konflik. <p style="text-align: justify;">Salah satu isu yang berkembang dimasyarakat bahwa pada hari Jumat (23/03/2012) bertepatan dengan kegiatan pelantikan pengurus FPI di Pontianak, masyarakat Kalbar yang menolak kehadiran organisasi berlabel agama tersebut akan turun. <br /><br />“Isu itu tidak benar, tanggal 23 hari Jumat itu bertepatan dengan perayaan hari nyepi. Jadi mari kita hargai perayaan Nyepi ummat agama lain. Oleh karena itu kepala daerah sampai ke tingkat kepala desa dan tokoh masyarakat saya minta untuk bisa meluruskan isu provokatif itu,”tegasnya dihadapan peserta musrembang kabupaten Sintang baru-baru ini.<br /><br />Ia pun menjelaskan bahwa FPI adalah organisasi yang tidak bermasalah. Keberadaanya di Kalbar dinyatakanya legal karena telah terdaftar di lembaga Kesbanglinmas pol dan telah pula mengikuti ketentuan yang diatur dalam undang-undang tentang organisasi masyarakat. Ia pun kembali mengingatkan masyarakat untuk tidak terpengaruh dengan isu yang berkembang, apalagi isu yang mengarah pada masalah agama dan suku. <br /><br />“Jangan terprovokasi dengan telpon, internet dan sms. Teknologi itu mesti digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, bukan untuk mengadu domba,”tegasnya. <br /><br />Mantan bupati Landak ini juga menceritakan bahwa dirinya sudah sangat lelah mengurusi masalah kerusuhan. Sebab sejak September 1967 lalu, saat masih menjadi pegawai biasa, ia telah berjibaku dengan berbagai persoalan kerusuhan di bumi Kalbar ini. <br /><br />Terkait dengan pelaksanaan pemilihan gubernur, yang diakuinya sarat dengan trik dan intrik, ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan menggunakan manajemen konflik. Menurutnya manajemen konflik hanya akan membuat masyarakat menjadi korbannya. <br /><br />Menyikapi hal ini, bupati Sintang Milton Crosby mengatakan berterimakasih dengan penjelasan masalah keamanan pasca kejadian 14-15 Maret di Pontianak. Menurutnya apa yang disampaikan gubernur saat musrembang pastilah diyakini masyarakat sebagai sebuah jaminan keamanan. Terlebih di kabupaten Sintang yang memang suasananya lebih kondusif. <strong>(phs)</strong></p>