Gubernur: Pengawasan Pembangunan Pelabuhan Khusus Harus Diperketat

oleh
oleh

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng), Agustin Teras Narang meminta pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur memperketat pengawasan pembangunan pelabuhan khusus minyak kelapa sawit Crude Palm Oil (CPO). <p style="text-align: justify;">"Pengawasan tersebut dilakukan untuk memastikan adanya izin, sebab apabila tidak maka daerahlah yang akan dirugikan," katanya di saat melakukan kunjungan kerja ke pelabuhan Bagendang Sampit, Senin.<br /><br />Setiap perusahaan perkebunan kelapa sawit yang mendirikan atau membangun pelabuhan khusus untuk bongkar muat minyak mentah kelapa sawit CPO harus memiliki izin resmi dari pemerintah daerah serta sesuai undang-undang yang berlaku.<br /><br />Pengawasan terhadap pembangunan pelabuhan bongkar muat minyak mentah kelapa sawit itu dimaksudkan untuk menghindari adanya pelabuhan siluman yang mengakibatkan bocornya pendapatan asli daerah (PAD).<br /><br />Selama ini, kata Gubernur, pembangunan pelabuhan tidak selalu bergaris lurus atau bukan menjadi jaminan bagi kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan.<br /><br />Di wilayah Kotawaringin Timur banyak memiliki pelabuhan khusus, namun hidup masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan justru di bawah garis kemiskinan.<br /><br />"Kami harap pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur kedepannya lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sekitar pelabuhan tersebut," katanya.<br /><br />Percuma memiliki banyak pelabuhan bila taraf hidup masyarakatnya sendiri masih miskin dan tidak mampu membeli beras.<br /><br />Gubernur mengatakan, keberadaan pelabuhan harus bisa membawa dampak positif bagi masyarakat yang tianggal di sekitar pelabuhan maupun bagi kemajuan daerah itu sendiri, terutama PAD-nya harus jelas agar ada timbal baliknya.<br /><br />Keberadaan pelabuhan khusus selama ini cenderung merugikan masyarakat dan pemerintah, sebab aktivitasnya meningkat dan dampaknya mempercepat kerusakan jalan karena kendaraan pengangkut barang banyak yang melebihi kapasitas.<br /><br />Sementara General Manager (GM) Pelabuhan Indonesia (PT Pelindo) III Cabang Sampit, abdul Rofiq Fanany mengatakan, terhitung Januari-September 2011 aktivitas bongkar muat di pelabuhan Bagendang mengalami peningkatan 12 persen, sedang pengiriman CPO meningkat 20 persen.<br /><br />"Peningkatan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, antara lain semakin membaiknya akses jalan menuju ke pelabuhan Bagendang Sampit," terangnya.<br /><br />Pelabuhan Bagendang Sampit, pada 2012 nanti rencananya akan ditambah sepanjang 90 meter dengan lebar 20 meter. Penambahan itu dimaksudkan untuk mengurangi antrean kapal yang melakukan bongkar muat barang di pelabuhan tersebut. <strong>(phs/Ant)</strong></p>