Hanura Sosialisasikan Program Perlindungan Anak

oleh
oleh

Yayasan Citra Hanura Sanggau yang bekerjasama dengan Save the Children menggelar sosialiasi program Eliminate Exploitative Child Through Education and Economic. <p>Development (Exceed ) atau program penghapusan pekerja anak melalui pendidikan dan pembangunan ekonomi di Kecamatan Kapuas dan Mukok Kabupaten Sanggau.<br /><br />"Program Exceed ini dikhususkan untuk anak-anak di wilayah perkebunan kelapa sawit atas kerjasama yayasan citra hanura dan save the children yang didanai oleh Usdol (departemen tenaga kerja Amerika Serikat)," kata Ketu LSM Citra Hanura Sanggau, Zainuri, Kamis.<br /><br />Dia menjelaskan, tujuan dari program itu adalah menarik anak-anak yg bekerja di perkebunan untuk kembali bersekolah atau diberikan keterampilan. Mengubah pola pikir anak dengan cara memberikan ketrampilan untuk menunjang ekonomi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang perlindungan terhadap pekerja anak, serta mensosialisasikan hak-hak anak dan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak.<br /><br />"Sedangkan untuk sasaran program ini adalah anak-anak yang bekerja di lingkup perkebunan sawit dan kebun karet, anak-anak yg putus sekolah, anak-anak sekolah tetapi bekerja. Dan target sasaran yakni 300 anak anak-anak yang berusia dibawah 18 tahun," tuturnya.<br /><br />Melalui kegiatan sosialisasi itu juga, Yayasan Citra Hanura Sanggau melakukan upaya pencegahan anak-anak yang rawan untuk bekerja di sektor perkebunan, dengan target 200 anak.<br /><br />"Untuk wilayah program exceed secara nasional ada di 5 provinsi yakni Lampung, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Barat yakni Kota Pontianak, Kabupaten Sanggau dan Kabupaten Sambas. Untuk Kabupaten Sanggau diKecamatan Parindu, Mukok dan Kapuas," kata Zainuri.<br /><br />Zainuri menambahkan untuk konsep bekerja yakni enabling community area merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk menggerakan masyarakat agar bersedia terlibat dan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi diwilayahnya, serta Collecting data yakni mengumpulkan data dan proses pra (penggalian gagasan).<br /><br />Ditempat yang sama, Camat Kapuas, Meron mengatakan program itu sangat membantu pemerintah dalam menyukseskan program wajib belajar. Hanya saja dilihat dari segi usia yang banyak mendapatkan pelanggaran HAM.<br /><br />Meron mengakui jika dirinya belum melakukan pendataan di wilayahnya bagi anak-anak yang putus sekolah.<br /><br />"Kita berharap dengan adanya program ini, anak-anak yang putus sekolah bisa melanjutkan sekolahnya kembali, dan orang tuanya pun di rangkul," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>