Harga daging sapi yang dijual di Pasar Flamboyan Pontianak, masih tetap Rp98 ribu/kilogram pada awal Ramadhan ini, naik dari harga sebelumnya Rp95 ribu/kilogram. <p style="text-align: justify;">"Harga daging sapi mengalami kenaikan sejak awal Ramadhan, dan diperkirakan akan mengalami kenaikan lagi pada hari-dari menjelang Lebaran," kata Bakri salah seorang pedagang sapi potong di Pasar Flamboyan Pontianak, Minggu.<br /><br />Ia menjelaskan, kenaikan harga daging sapi memang selalu terjadi menjelang hari-hari besar, seperti bulan Ramadhan dan Idul Fitri.<br /><br />"Sudah hukum ekonomi, kalau permintaan meningkat pasti akan memicu kenaikan harga," ungkapnya.<br /><br />Dari pantauan di lapangan kenaikan juga terjadi pada telur ayam ras dari Rp1.450/butir menjadi Rp1.500/butir untuk ukuran paling besar, gula pasir dari Rp10 ribu menjadi Rp11 ribu/ kilogram, kacang hijau juga naik dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu/kilogram.<br /><br />Sementara harga berbagai kebutuhan pokok lainnya dalam hitungan per kilogram masih tetap stabil, di antaranya bawang putih Rp12 ribu, bawang merah Rp20 ribu, kacang tanah Rp18 ribu, kentang Rp10 ribu, bawang bombay Rp10 ribu, wortel Rp11 ribu, kol 10 ribu, kunyit Rp12 ribu, cabe rawit Rp58 ribu/kilogram, untuk harga ayam daging potong turun dari Rp30 ribu menjadi Rp25 ribu/kilgram.<br /><br />Sebelumnya Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalimantan Barat Abdul Manaf Mustafa memastikan stok telur, daging ayam, dan daging sapi mencukupi selama bulan puasa dan menjelang Lebaran 2013, karena sudah disiapkan sejak sebelum bulan puasa, tetapi harga tetap tinggi.<br /><br />Ia mencontohkan, untuk telur, disiapkan stok sebanyak 120 ton per hari di 14 kabupaten dan kota.<br /><br />Pasokan sebanyak itu, kata dia, dari populasi ayam telur sebanyak 3,2 juta ekor atau dalam sebulan menghasilkan 3.600 ton telur, sementara kebutuhan stok telur ayam berkisar 3.200 ton di Kalbar. "Jadi, ada kelebihan dari pasokan," katanya menjelaskan.<br /><br />Kemudian, untuk stok ayam, terdapat kenaikan jumlah. Misalnya, pada tahun lalu ada 2,5 juta ekor, kini menjadi lima juta ekor.<br /><br />"Dengan populasi ayam lima juta ekor, Kalbar punya stok daging ayam 5.000 ton," kata dia.<br /><br />Selain itu, juga ditambah dengan ayam apkir yang jumlahnya berkisar 445.600 ekor atau setara 891 ton. "Kebutuhan masyarakat seperti tahun sebelumnya sekitar 3.500 ton," kata dia.<br /><br />Untuk daging sapi, lanjut dia, stok sapi siap potong di Kalbar mencapai 937 ekor atau setara dengan 2.000 ton. "Juga disediakan daging beku sebanyak 5 ton. Jadi, stok untuk masyarakat Kalbar dipastikan cukup," kata Abdul Manaf.<br /><br />Berdasarkan pertemuan dengan asosiasi dan pedagang beberapa waktu lalu, disepakati harga telur per butir Rp1.400, daging sapi Rp95 ribu, dan ayam Rp27 ribu. Namun, dia mengakui bahwa harga makin tinggi di pasaran. Misalnya, untuk telur sudah mencapai Rp1.500 per butir, daging ayam Rp32 ribu, dan daging sapi Rp100 ribu hingga Rp105 ribu per kilogram. <strong>(das/ant)</strong></p>