Harga Elpiji Di Sampit Tembus Rp140 Ribu

oleh
oleh

Harga gas elpiji isi 12 kg untuk rumah tangga di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengalami kenaikan cukup tinggi yakni menjadi Rp140.000 per tabung. <p style="text-align: justify;">"Harganya memang mulai naik. Biasanya kondisi seperti ini terjadi karena pasokan terganggu sehingga stok berkurang dan mengakibatkan harga perlahan menjadi naik. Kenaikan ini terjadi sepekan terakhir," kata Rahmad, salah seorang penjual elpiji di Kecamatan Baamang.<br /><br />Pantauan ANTARA, harga eceran gas elpiji 12 kg dijual bervariasi. Seperti di Jalan Baamang I, harga elpiji dijual Rp 140.000 per tabung dengan layanan langsung diantar ke rumah konsumen, sedangkan jika diambil sendiri ke toko maka harganya hanya Rp 130.000 per tabung.<br /><br />Meski begitu, ada juga toko yang masih menjual dengan harga standar, seperti di Toko Udin di Jalan Anang Santawi yang masih menjual Rp 115.000 per tabung jika diambil sendiri dan Rp 120.000 jika diantar langsung ke rumah pembeli. Namun stok di toko tersebut juga terlihat hanya beberapa tabung.<br /><br />"Kalau ada yang masih menjual Rp115.000 itu saya rasa itu mungkin karena dia masih memiliki stok lama. Kalau itu sudah habis dan dia membeli lagi, mungkin harganya juga akan naik karena tidak mungkin dia mau rugi kalau masih menjual Rp 115.000 per tabung," timpal Rahmad.<br /><br />Melonjaknya harga gas elpiji kontan membuat kaget masyarakat setempat. Risa, salah seorang warga mengaku kaget karena harga elpiji sudah mencapai Rp 140.000 per tabung padahal sebelumnya masih sekitar Rp 115.000 per tabung.<br /><br />"Kaget saja karena naiknya cukup tinggi. Tapi karena kita perlu untuk memasak, ya terpaksa tetap membeli. Membeli langsung ke toko memang lebih murah, selisih Rp 10.000 tapi susah juga ngangkat-ngangkatnya, jadi tak apalah bayar segitu," ucapnya.<br /><br />Risa mengaku memiliki kompor dengan bahan bakar minyak tanah, namun itu hanya sebagai cadangan ketika kehabisan elpiji. Pasalnya menurutnya, menggunakan elpiji jauh lebih murah dan hemat dibanding menggunakan minyak tanah.<br /><br />"Minyak tanah sekarang harganya antara Rp5.000 sampai Rp8.500 per liter, sekitar tiga hari sudah habis satu liter. Bandingkan dengan elpiji, satu tabung itu saya menggunakan di rumah itu bisa sampai lima bulan baru habis, kan jauh sekali hemat kalau pakai elpiji," kata dia.<br /><br />"Tapi kalau harga elpiji naik tinggi seperti sekarang ini, ya kita terbebani juga sih," kata dia.<strong> (das/ant)</strong></p>