Harga Karet di Melawi Bertahan Dikisaran Rp. 6500

oleh
oleh
Ilustrasi/Net Kebun Karet PTPN XII Dijarah : Koordinator Manager Kebun PTPN XII, Malang, Jawa Timur, Budi Karyono merawat pohon karet siap panen di Kebun Pancursari, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang, Senin (30/10). Sebanyak 16.000 pohon karet dari 21.000 pohon seluas 38,92 hektare di kebun setempat rusat akibat dibabat dan dibakar oleh orang tidak bertanggung jawab sehingga PTPN XII menelan kerugian mencapai Rp5,7 miliar. Kasus itu sudah dilaporkan ke Polres Malang.

MELAWI – Harga Karet di Melawi yang sebelumnya mengalami kemorosotan hingga menyentuh Harga Rp. 4000 per kilogramnya, mulai mengangsur naik, namun hanya bertahan diangka yang masih minim yakni Rp. 6500 per kilogramnya. Harga tersebut dikatakan masih labil, karena masih begerak antara Rp. 5500, Rp. 6000 sampai Rp. 6500.

“Saat ini yang bagus atau kelas A hanya Rp. 6500 per kilogram. Sementara untuk yang kelas B itu hanya dihargai Rp. 5500 saja. Ini harga ditingkat penampung yang lansung mengambil ke kampung kami,” kata petani Karet dari Desa Semadin Lengkong, Heri Irawan, Rabu (14/2).

Lebih lanjut Ia mengatakan, harga di desanya tentu tidak sama dengan harga karet di desa lainnya. Yang mana dilihat dari jarak tempuh serta medan ke desa-desapedalaman yang cukup ekstrim di Melawi ini. “Kalau di desa lain, yang kela A mungkin ada yang harganya dibawah ini. apalagi ditingkat penampung kecil atau yang biasa disebut tengkulak,” kata Heri.

Meski sejak Januari lalu harga karet masih bertahan di angka Rp. 6500, namun harga tersebut masih dinilai murah. Mengingat kondisi harga sejumlah kebutuhan pokok di melawi yang serba mahal, terlebih harga beras.

“Harga beras saja perkilonya sudah naik Rp. 13.000 sampai Rp. 15.000, artinya belum berimbang jika dibandingkan harga karet saat ini. Kalau harga karet perkilogramnya sudah menyetarai harga beras per kilogram, itu baru namanya seimbang,” ucapnya.

Namun, katanya, para petani hanya bisa pasrah dengan kondisi harga yang ada. “Percuma mengeluh sekarang ini. ya kami hanya bisa pasrah, berharap pemerintah pusat bisa berupaya agar harga karet bisa naik,” pungkasnya. (Edi/KN)