Hatta : Efisienkan Penggunaan Lahan Perkebunan Kelapa Sawit

oleh
oleh

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menginginkan agar berbagai pihak terkait dapat mengefisienkan penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Indonesia. <p style="text-align: justify;">Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menginginkan agar berbagai pihak terkait dapat mengefisienkan penggunaan lahan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Indonesia.<br /><br />"Mari kita dukung hilirisasi industri kelapa sawit dengan efisien dalam penggunaan lahan," kata Hatta di Jakarta, Rabu.<br /><br />Menko Perekonomian memaparkan, saat ini, sejumlah perkebunan kelapa sawit berskala besar mampu menghasilkan sekitar 5 – 6 juta ton per hektar.<br /><br />Namun, lanjutnya, perkebunan kelapa sawit yang dikelola oleh para petani kecil yang disebut sebagai perkebunan rakyat hanya dapat menghasilkan produksi sekitar 2 juta ton per hektar.<br /><br />Ia juga mengingatkan, sekitar 40 persen dari perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Indonesia merupakan perkebunan rakyat.<br /><br />Karenanya, Hatta juga mengimbau agar para pengusaha besar dapat bermitra strategis dengan pihak pengelola perkebuhan rakyat antara lain agar dapat meningkatkan tingkat produksi perkebunan rakyat yang jenjangnya masih dinilai terlalu lebar dengan pihak perkebunan besar.<br /><br />Ia mengemukakan, Departemen Pertanian Amerika Serikat juga memperkirakan bahwa produksi CPO ("crude palm oil"/minyak kelapa sawit) Indonesia pada tahun 2011 dapat mencapai 25,4 juta hektar, dengan sekitar 19,35 juta ton dari jumlah tersebut diperkirakan akan digunakan untuk ekspor.<br /><br />Menurut dia, data yang dikeluarkan oleh Departemen Pertanian AS itu juga memperlihatkan bahwa perkembangan dari kelapa sawit di Indonesia juga banyak diperhatikan oleh sejumlah negara lainnya.<br /><br />Menko Perekonomian menilai, produk minyak kelapa sawit yang banyak dihasilkan di Indonesia dapat dianggap baik sebagai sesuatu hal yang positif bagi sejumlah negara mitra atau bisa pula dipandang sebagai ancaman.<br /><br />Untuk itu, ia mengajak berbagai pelaku terkait kelapa sawit agar dapat bersatu dalam mengembangkan kelapa sawit secara holistik dari hulu ke hilir, serta dalam hal perlibatan tenaga kerja rakyat sampai soal kelestarian hutan.(Eka/Ant)</p>