Hewan Ternak Kalsel Bebas Brucellosis

oleh
oleh

Kepala Balai Karantina Pertanian Klas I Banjarmasin, Kalimantan Selatan Sri Hanum mengatakan, hewan ternak di provinsi setempat bebas dari penyakit Brucellosis. <p style="text-align: justify;">"Hewan ternak, baik sapi maupun kambing di provinsi Kalsel maupun provinsi lain di Kalimantan secara umum bebas dari penyakit Brucellosis," ujarnya di Banjarbaru, Minggu (16/01/2011). <br /><br />Penyakit Brucellosis atau sering disebut keluron merupakan penyakit yang menyerang hewan ternak, baik sapi maupun kambing berupa gangguan kebuntingan sehingga menurunkan produktivitas hewan ternak tersebut. <br /><br />Dijelaskan, daging hewan ternak yang terserang penyakit itu tetap aman dikonsumsi masyarakat, karena gangguan hanya terjadi pada saluran pencernaan, kecuali hanya bagian tersebut yang tidak boleh dimakan. <br /><br />"Dagingnya secara keseluruhan bisa dikonsumsi kecuali saluran pencernaan seperti jeroan yang tidak boleh dan harus dimusnahkan agar tidak membahayakan orang yang mengkonsumsinya," jelas dia. <br /><br />Menurut dia, saat ini pihaknya fokus mempertahankan kondisi bebas penyakit Brucellosis itu melalui langkah pencegahan kerja sama dengan lembaga terkait yakni Balai Kesehatan Pelabuhan. <br /><br />Langkah yang dilakukan adalah pengawasan terhadap seluruh pintu masuk yang digunakan untuk mendatangkan hewan ternak dari luar provinsi, dengan harapan tidak membawa penyakit yang bisa menularkan kepada hewan lain. <br /><br />"Setiap hewan ternak yang hendak masuk ke Kalsel dari pelabuhan di cek kelengkapan sertifikasi yang memuat kondisi dan kesehatan hewan sehingga jika ada yang terserang penyakit bisa segera diantisipasi," ujarnya. <br /><br />Dikatakan, pihaknya juga sudah menjalin kerja sama secara "online" dengan lembaga teknis itu sehingga bisa memantau jenis dan kondisi kesehatan hewan yang didatangkan dari luar provinsi. <br /><br />Ditambahkan, pihaknya memang pernah menemukan kasus hewan ternak yang terserang penyakit Brucellosis namun sudah diantisipasi dengan memusnahkan hewan tersebut sebelum masuk ke provinsi setempat. <br /><br />"Memang ada kasus sapi potong dari Provinsi Nusa Tenggara Timur yang terserang Brucellosis, namun langsung diantisipasi dengan memusnahkan hewan itu sebelum masuk Kalsel," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>