Hindari Penyalahgunaan Medsos

oleh
oleh

Penyalahgunaan Media Sosial (Medsos) untuk menebar keebencian, saling mencaci atau membuka aib hingga penyebaran isu hoax, sering kali terjadi. Di Melawi sendiri, Plt. Disdikbud Melawi, Joko Wahyono menghimbau dan meminta kepada para guru untuk menjadi benteng para muridnya dalam penggunaan media sosial. <p style="text-align: justify;"><br />“Dari sekian banyak pengguna Media sosial, Saya liat ditelevisi, itu 80 persennya kaum muda, yang juga termasuk para pelajar. Jadi untuk di Melawi, kita minta para guru bisa menjadi benteng bagi pelajar untuk menghindari penyalahgunaan media sosial,” ungkap Joko ditemui di ruangan kerjanya, kemarin.<br /><br />Lebih lanjut Joko mengatakan, yang dimaksud membentengi murid yakni menghimbau dan memperhatikan para pelajar dalam menggunakan internet, meskipun tidak lagi dalam waktu sekolah. “Guru juga harus jadi contoh. Jangan memberikan contoh yang salah,” ucapnya.<br /><br />Menurut Joko, berbicara Medsos memang sudah tidak asing dikalangan masyarakat, hampir tiap individu menggunakan media sosial dari yang muda hingga yang tua. Baik untuk berbinis maupun hanya sebatas terhubung dengan teman. Dengan adanya sosial media memang sangatlah membantu dalam berhubungan dengan orang lain, baik teman maupun saudara. Namun di dalam kemudahan itu juga terdapat dampak positif serta negatifnya.<br /><br />“Dampak Positifnya sebagai tempat promosi dengan banyaknya orang yang menggunakan jejaring sosial. Membuka kesempatan kita untuk mempromosikan produk atau jasa yang kita tawarkan, ajang memperbanyak teman. Dapat menambah teman baru maupun relasi bisnis dengan mudah, sebagai media komunikasi dengan orang-orang, baik dalam maupun luar negeri,” ungkapnya.<br /><br />Menurutnya, Medsos juga sebagai tempat mencari informasi. Banyak juga instansi pencari berita yang menggunakan media sosial sebagai media penyeberannya tempat berbagi dengan fitur yanga ada pada media sosial. Sehingga dapat dengan mudah saling bertukar data baik berupa foto, dokumen, maupun pesan suara. <br />“Namun dampak negatifnya, menebar informasi yang tidak benar atau hoax, menggunakan media sosial itu tadi. Serta membuka  aib keluarganya sendiri, da parahnya lagi menampilkan foto atau sesuatu yang tidak mendidik seperti situs porno,” katanya.<br /><br />Sisi negative lainnya, tambah Joko, yakni menggunakannya untuk tindak kejahatan. Seperti contohnya penculikan dan penipuan mengganggu hubungan antar pasangan. Media sosial juga dapat memicu kecemburuan antar pasangan jika memang pasangan itu berhubungan yang tidak wajar dengan orang lain.<br /> <br />“Menimbulkan sifat candu Media sosial juga dapat menimbulkan candu yang dapat mengakibatkan sifat penggunanya menjadi autis atau lebih menutup diri pada kehidupan sekitar. Seperti itulah dampak negative. Jadi ya kita berharap guru harus jadi contoh menggunakan Medsos yang bijak,” pungkasnya. (KN)</p>