HSS Miliki Tim Koordinasi Tindak Pidana Perikanan

oleh
oleh

Pemerintah daerah Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, telah membentuk dan memiliki Tim Koordinasi Tindak Pidana Perikanan. <p style="text-align: justify;">"Lembaga ini akan menjaga kelangsungan habitat di lingkungan perairan," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan setempat, Royama Kamis.<br /><br />Dikatakannya di Kandangan, ibu kota Hulu Sungai Selatan, Kamis, pemerintah daerah setempat terus mengupayakan peningkatan produksi perikanan namun juga memperhatikan kelangsungan habitatnya.<br /><br />"Karena itulah perlu adanya tim khusus untuk melakukan pengawasan dan penangangan terhadap tindak pidana perikanan agar kelestarian habitat ikan di perairan tetap terjaga," ujarnya.<br /><br />Pembentukan tim yang merupakan satu-satunya di seluruh wilayah Kalsel dan pertama di Indonesia tersebut telah dicanangkan sejak 2002 lalu.<br /><br />Namun penetapannya baru bisa dilaksanakan melalui Surat Keputusan (SK) Bupati Hulu Sungai Selatan Nomor 46 Tahun 20011 yang telah diresmikan oleh Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia pada 11 Juni lalu.<br /><br />"Dengan adanya tim tersebut, pengawasan terhadap aktivitas penangkapan ikan di kawasan perairan baik di danau, sungai maupun kawasan rawa, dapat dilakukan lebih terkontrol dan terorganisir," katanya.<br /><br />Anggota dari tim khusus tersebut terdiri dari berbagai unsur masyarakat seperti Dinas Perikanan dan Kelautan sendiri, TNI dan aparat kepolisian serta masyarakat umum.<br /><br />Setiap ada permasalahan akan dilakukan koordinasi untuk di cari solusi dan jalan keluarnya, sehingga dapat dihindari eksploitasi hasil perikanan secara berlebihan yang berdampak pada kerusakan lingkungan dan habitat ikan.<br /><br />"Masyarakat setempat, khususnya yang berprofesi sebagai nelayan dapat melakukan peningkatan produksi tanpa harus melanggar aturan hukum yang berlaku," tambahnya.<br /><br />Sementara itu, berdasarkan data Dinas Perikanan dan Kelautan setempat, pada 2010 lalu total produksi perikanan mencapai 8.846,65 ton.<br /><br />Dari total produksi tersebut, 7.175,60 ton berasal dari hasil tangkapan nelayan di perairan umum dan hasil budi daya perikanan sebanyak 1.671,05 ton. <strong>(phs/Ant)</strong></p>