Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) siap mengembangkan tanaman karet hingga 32 ribu hektare karena pengembangan sebelumnya terbukti mendongkrak kesejahteraan petani. <p style="text-align: justify;">Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Pemkab HST Syaiful dihubungi via telepon di Barabi, Kamis, mengatakan, saat ini Pemkab HST sedang gencar mengembangkan perkebunan karet karena terbukti banyak membantu mensejahterakan masyarakat.<br /><br />Menurut dia, potensi lahan untuk karet di HST seluas 32 ribu hektare dan yang sudah ditanam lebih dari 22 ribu hektare.<br /><br />Diharapkan dalam lima tahun ke depan seluruh sisa lahan seluas 10 ribu hektare sudah bisa ditanami karet.<br /><br />"Saat ini dari 22 ribu hektare yang telah tertanam, sebanyak 12 ribu hektare sudah berproduksi, sisanya sudah berumur tua dan ada juga yang baru ditanam.<br /><br />Penanaman karet tersebut, kata dia, dibantu oleh dana APBD I, APBD II dan dari APBN. Khusus APBD II bantuan berupa bibit, pupuk dan obat-obatan, sedangkan APBD I berupa upah buruh tani.<br /><br />Sementara dari pemerintah pusat, kata dia, terdapat dua program yaitu program lengkap berupa bantuan bibit, pupuk hingga upah dan tidak lengkap hanya berupa bibit atau pupuk, melihat lokasi.<br /><br />Bantuan tersebut, tambah dia, hanya diberikan dalam satu tahun, dan sisanya swadaya masyarakat sendiri.<br /><br />Program beberapa pemerintah daerah tersebut, sebagai salah satu upaya untuk menggeser investasi pertambangan yang kini menduduki peringkat pertama ke sektor perkebunan dan pertanian.<br /><br />Gubernur Kalsel Rudy Ariffin mengungkapkan, saat ini pemerintah daerah maupun provinsi sedang mengembangkan sektor pertanian dan tanaman pangan karena terbukti mampu menyumbang PDRB terbesar di Kalsel dibanding pertambangan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>