Hujan Deras, Barau Dermaga Sungai Durian Ambruk

oleh
oleh

Hujan deras yang melanda Sintang dua hari terakhir mengakibatkan barau penahan tanah pada proyek pembangunan dermaga di kawasan Sungai Durian yang masih dalam proses pengerjaan lanjutan ambruk. <p style="text-align: justify;">Sedianya Selasa (28/6) kemarin, pihak pelaksana pekerjaan hendak memulai proses pekerjaan lanjutan untuk memperkuat pondasi barau, namun hujan deras yang terjadi semalaman dan berlanjut hingga kemarin membuat tanah yang berada di muara sungai kecil dimana pembangunan barau dilakukan itu longsor, barau yang sudah terpasang dengan rapi itu tidak mampu menahan tanah hingga membuatnya ambruk.<br /><br />“Kejadiannya berlangsung sore kemarin dan ini murni karena faktor alam karena perencanaan kita sudah memperhitungkan semua hal yang teknis,” kata Hatta, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sintang kepada kalimantan-news, pada Rabu (29/06/2011) dilokasi dermaga Sungai Durian.<br /><br />Kemarin, Hatta bersama sejumlah stafnya dan pihak kontraktor meninjau langsung lokasi pembangunan dermaga Sungai Durian yang ambruk tersebut.<br /><br />Menurutnya, panas panjang yang hampir sebulan dan tiba-tiba turun hujan semalaman penuh membuat kondisi tanah menjadi labil apalagi lokasi yang ambruk adalah muara sungai kecil tempat terjadi sedimentasi.<br /><br />“Lebih bagus ambruknya sekarang ketika masih dalam proses pengerjaan sehingga kitabis amembuat perhitungan teknis ulang ketimbang ketika pembangunan sudah selesai dan sudah difungsikan,” kata dia.<br /><br />Kepala Seksi Parkir, Terminal dan Steigher Dinas Perhubungan, Suriyadi menambahkan, ketika desain awal pembangunan dermaga itu, sudah dilakukan pengecekan kedalaman lapisan tanah hingga ke tanah keras pada kedalaman 11-14 meter.<br /><br />“Makanya kemudian didesain tiang pancang barau penahan tanah itu 18 meter,” jelasnya.<br /><br />Tetapi lanjut dia, ketika tiang pancang ditumbuk, pada kedalaman 12-13 meter ternyata mentok karena sudah sampai pada lapisan tanah keras.<br /><br />“Sehingga ketika itu penumbukan tiang pancang dihentikan,” tukasnya.<br /><br />Menurutnya, proses pembangunan dermaga tersebut baru tahap pertama sehingga struktur yang dibangun tersebut belum selesai seluruhnya.<br /><br />“Anggarannya memang sampai tahap pertama dan untuk tahap kedua juga dialokasikan untuk struktur penahan tanah dan beton penahan gerusan, jadi gerusan ini sudah kita perhitungkan juga,” ucapnya.<br /><br />Namun belum sempat beton penahan gerusan ini dibangun karena memang dialokasi pada tahap kedua pembangunan, ternyata sudah tergerus dulu dan beton penahan tanah ambruk.<br /><br />“Ini murni faktor alam karena semuanya sudah melalui perencanaan matang. Sebenarnya pihak pelaksana sudah memulai pembangunan tahap dua, namun keduluan longsor hingga mengakibatkan struktur penahannya roboh,” jelasnya.<br /><br />Menurut Suryadi, dengan kejadian ini maka pihaknya akan mendesain ulang sehingga bisa dibangun kembali dan pihak kontraktor pelaksana juga sudah siap untuk membangunnya lagi karena masih dalam tahap pengerjaan.<br /><br />“Secara teknis memang beton penahan gerusan belum sempat dibangun namun sudah keduluan roboh dan ini diluar perkiraan, yang jelas ini akan segera diperbaiki lagi,” katanya.<br /><br />Dermaga Sungai Durian sedianya akan diperuntukan bagi aktivitas bongkar muat barang karena kawasan itu menjadi salah satu kawasan utama perdagangan di Kabupaten Sintang dan sebagian besar masih menggunakan sarana transportasi sungai.<br /><br />Pembangunan dermaga tersebut dilaksanakan oleh PT Kreasindo Putra Bangsa yang pagu anggarannya diperoleh dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan Daerah (DPDF dan PPD) sebesar Rp 3,2 miliar dan untuk pembangunan tahap kedua dengan perkiraan pagu 5-6 miliar, dermaga tersebut sudah mulai bisa difungsikan. <strong>(phs)</strong></p>