PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat Cabang Pontianak mencatat adanya permintaan listrik untuk industri dengan daya di atas 200 KVA mencapai 10 Mega Watt (MW). <p style="text-align: justify;">"Permintaan macam-macam misalnya dari bengkel, pabrik, dan sebagainya," kata Manajer Area Pontianak Pugi Wasi Jatmika saat dihubungi di Pontianak, Minggu.<br /><br />Ia melanjutkan, untuk mengantisipasi hal itu, dalam waktu dekat akan ada penambahan pasokan listrik dari mesin pembangkit yang baru disewa.<br /><br />"Rencananya kapasitasnya sebesar 20 MW," ujar Pugi Wasi Jatmika. Selain itu, PLTG Siantan berkapasitas 30 MW yang kini tengah dalam masa pemeliharaan, diharapkan tuntas pada minggu ketiga Oktober.<br /><br />Kemudian, ungkap dia, rencananya pada akhir tahun bakal ada 30 MW pasokan listrik tambahan akan masuk ke sistem kelistrikan PLN.<br /><br />Selain itu, lanjut dia, pada tahun 2014 sejumlah pembangkit listrik berkapasitas besar juga mulai beroperasi ke sistem kelistrikan di Kalbar.<br /><br />Sementara untuk pelanggan rumah tangga, pada tahun ini diperkirakan akan bertambah 25 ribu unit. "Pemasangan hingga September, berkisar 14 ribu unit," kata dia.<br /><br />PLN Area Pontianak sendiri meliputi Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Mempawah, dan Kabupaten Landak.<br /><br />Jumlah tambahan pelanggan rumah tangga itu sesuai dengan pengajuan atau rencana dari berbagai pengembang perumahan. "Misalnya di rencana kerja, satu pengembang akan membangun 100 unit rumah, namun setelah ditinjau hanya dua unit. Sisanya belum dibangun, dan ini masuk dalam rencana 25 ribu unit tambahan tadi," katanya menjelaskan.<br /><br />Daya listrik yang dibutuhkan PLN untuk memenuhi permintaan tersebut sekitar 5 MW. Ia mengakui, saat ini tengah terjadi pemadaman bergilir karena terbatasnya kapasitas pembangkit PLN Wilayah Kalbar.<br /><br />"Tetapi kita tetap melayani permintaan pemasangan baru listrik. Karena mereka berhak mendapat pelayanan," kata Pugi Wasi Jatmika. <strong>(das/ant)</strong></p>
