Industri Pengolahan Kaltim Naik 2,45 Persen

oleh
oleh

Pertumbuhan produksi industri pengolahan besar dan sedang di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) pada triwulan IV 2010 mengalami kenaikan sebanyak 2,45 persen dibanding triwulan III di tahun yang sama. <p style="text-align: justify;">"Kenaikan terjadi karena dipicu oleh salah satunya industri makanan dan minuman yang naik 12,05 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim, Johny Anwar di Samarinda, Rabu. <br /><br />Sedangkan industri kayu, barang-barang dari kayu (tidak termasuk furnitur), dan berbagai jenis barang anyaman justru mengalami penurunan minus 0,22 persen. <br /><br />Begitu pula dengan industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, juga mengalami penurunan minus 1,05 persen. <br /><br />Menurutnya, produksi industri besar dan sedang di Kaltim pada semester III 2010 untuk sub sektor makanan dan minuman tumbuh tipis 0,17 persen dibanding semester sebelumnya di tahun yang sama. <br /><br />Kemudian untuk sub sektor kayu, barang dari kayu dan anyaman pada semester III tumbuh minus 1,39. Sedangkan industri kimia dan barang dari bahan kimia pada semester itu tumbuh sebesar 0,61 persen. <br /><br />Dengan demikian, maka di tiga sektor tersebut pada semester III total mengalami pertumbuhan sebesar 3,97 persen jika dibanding semester II 2010. <br /><br />Dia melanjutkan, sektor industri pengolahan sebagai salah satu sektor andalan pembangunan nasional. Selain memiliki kontribusi terhadap pembentukan produk domestik bruto (PDB), industri pengolahan juga memiliki peran penting dalam penciptaan lapangan kerja. <br /><br />Di Kaltim, lanjutnya, industri pengolahan telah lama tersebar di berbagai kota, di antaranya Tarakan, Samarinda, Bontang, dan Kota Sangatta. <br /><br />Sedangkan kontribusi sektor industri pengolahan terhadap pembentukan produk domestik regional bruto (PDRB) Kaltim pada 2010 adalah sebesar 23,81 persen. <br /><br />Menurutnya, selama ini Kaltim masih mengandalkan sektor pertanian, pertambangan termasuk penggalian, dan sektor wisata sebagai pendorong perekonomian daerah. <br /><br />"Meskipun sektor industri belum menjadi andalan, namun produksi industri besar dan sedang terus mengalami pertumbuhan setiap tahun," kata Johny mengakhiri.<strong> (das/ant)</strong></p>