Investor Batal Investasi Akibat Kotim Krisis Listrik

oleh
oleh

Krisis listrik di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menimbulkan dampak sangat luas, bahkan tidak sedikit investor batal berinvestasi karena tidak adanya ketersediaan pasokan listrik. <p style="text-align: justify;">"Kita sangat rugi. Ada beberapa investor mau membangun hotel dan mal, tapi mereka menanyakan kesanggupan penyediaan daya listrik. Saya bilang itu kewenangan PLN. Pemerintah daerah hanya mengupayakan mengusulkan penambahan daya," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Kamis.<br /><br />Kekurangan pasokan listrik masih menjadi momok pemerintah daerah dan masyarakat Kotawaringin Timur (Kotim). Seperti saat ini, sudah sebulan lebih pemadaman bergilir terjadi sehingga sangat mengganggu aktivitas masyarakat.<br /><br />Kelistrikan Kotawaringin Timur menjadi bagian jaringan interkoneksi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Akibatnya jika terjadi gangguan pembangkit di Kalimantan Selatan, maka pasokan listrik di daerah ini juga akan terganggu.<br /><br />Pembangkit listrik tenaga diesel yang ada di Sampit juga tidak mampu memasok seluruh kebutuhan.<br /><br />Selain mengganggu aktivitas masyarakat, kekurangan daya ini memang dirasa sangat menghambat perekonomian. Sementara jika menggunakan genset, pengusaha mengeluh karena biaya yang dikeluarkan sangat tinggi.<br /><br />Masalah ini sudah menjadi perhatian pemerintahan Supian Hadi sejak periode pertama. Supian juga menyesalkan mandegnya pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Bagendang Kecamatan Mentaya Hilir Utara yang sebelumnya dijanjikan selesai 2014 lalu.<br /><br />Kini pemerintah daerah berusaha mencari perusahaan yang mau berinvestasi di bidang kelistrikan di daerah ini.<br /><br />"Alhamdulillah dalam beberapa hari ini akan ada investor. Ada beberapa investor dari Jakarta melalui kawan di Palangka Raya dan Korea Selatan menggunakan solar cell. Mungkin dalam minggu ini mereka datang," ujar Supian.<br /><br />Dia berharap masalah krisis listrik ini segera teratasi. Dia juga menganggap wajar aksi yang dilakukan masyarakat memprotes pemadaman listrik karena memang dirasakan sangat mengganggu. Krisis listrik harus segera diatasi. (das/ant)</p>