Jangan mengaku orang Indonesia kalau belum pernah melihat Garuda Pancasila. Garuda Pancasila adalah roh-nya atau lambang NKRI. Akan tetapi jika ada pertanyaan tentang sejarah dari lambang negara ini, sebagian besar pasti belum mengetahuinya. <p style="text-align: justify;">Untuk itulah, pemerintah kabupaten Sintang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bekerjasama dengan Museum KAA menyelenggarakan pameran sejarah lambang negara serta seminar 61 tahun lambang negara Garuda Pancasila, Selasa (07/02/2012).<br /><br />Seminar sendiri berlangsung di Gedung Pancasila, sedangkan kegiatan pemeran dilaksanakan di Museum Kapuas Raya di jalan Sintang-Putussibau.<br /><br />Kegiatan seminar yang dilaksanakan di gedung Pancasila ini, dihadiri juga oleh perwakilan pelajar yang ada di kota Sintang.<br /><br />Irvan, pelajar SMAN 3 Sintang adalah salah seorang pelajar yang sangat tertarik dengan sejarah lambang negara Garuda Pancasila.<br /><br />“Jujur saja, sebelumnya saya tidak tahu sejarah penuh dari lambang negara kita. Tapi setelah mendengar informasi bahwa lambang negara kita ini adalah buah karya Sultan Hamid II, ini yang menjadi ketertarikan saya untuk hadir disini,” ungkapnya pada kalimantan-news.com disela mengikuti seminar.<br /><br />Menurutnya, dengan adanya kegiatan ini, tentunya akan menjadikan kesadaran lokal di masyarakat Kalimantan Barat khususnya Sintang dimana artefak yang dijadikan contoh lambang negara tersebut berasal.<br /><br />“Saya percaya masih banyak yang belum mengetahuinya, dan kegiatan seminar ini akan terus membuka pandangan ingin mengetahuinya,” ungkapnya.<br /><br />Irvan mengaku, rasa penasarannya mengenai asal muasal lambang negara ini membuatnya bersama rekan sekolahnya untuk melihat dari dekat artefak tersebut.<br /><br />“Saya pernah melihat artefaknya yang disimpan di Keraton Kesultanan Sintang, dan memang bentuknya agak aneh,” kata Irvan.<br /><br />Lanjutnya, ketika mendapatkan penjelasan bahwa lambang negara yang ada sekarang ini berasal dari Sintang, diakuinya ada rasa tidak percaya.<br /><br />“Bagaimana mungkin kita percaya, pada jaman itukan Sintang tak pernah disebut bahkan diketahui orang. Tapi kok bisa ya lambang negara kita justru awal penciptaannya menggunakan lambang keraton Kesultanan Sintang,” katanya.<br /><br />Dirinya berharap dengan adanya fakta sejarah yang dibuat oleh Sultan Hamid II, akan semakin lebih memperkenalkan wajah Sintang kemasyarakat Indonesia. Selain itu dengan kegiatan seminar ini akan berdampak berubahnya satu peta sejarah bangsa Indonesia terkait lambang negara dan Sultan Hamid II. <strong>(*)</strong></p>