Jalan Ella ke Menukung Lumpuh Total

oleh
oleh

Curah hujan yang cukup tinggi belakangan ini membuat banyak jalan yang belum mendapatkan perhatian semakin ruak parah. Setelah jalan Sayan menuju ke Madya raya, kini jalan Pihu yang menghubungkan antara Ella ke Menukung. <p style="text-align: justify;">Jalan yang kondisinya masih tanah kuning atau belum dilakukan peningkatan itu, kini sudah bagaikan kubangan kerbau. Terlebih pada saat curah hujan tinggi truk angkutan perusahaan yang sering melaluinya.<br /><br />“Panjang jalannya itu kurang lebih 2 kilo meter, itu baru dari Ella ke Logpon SBK. Belum lagi dari logpon SBK ke Menukung, kondisinya juga semakin parah. Kondisi rusak parah seperti berlumpur serta berkubangan dengan kedalaman 50 cm, itu terjadi sejak musim penghujan,” ungkap Adi, seorang warga Popai Kecamatan Ella Hilir menghubungi melalui via seluler, Selasa (29/3) kemarin.<br /><br />Hingga kini, Adi mengatakan, belum ada perhatian pihak pemerintah khususnya Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk memantau kondisinya secara langsung. Hal itu membuat masyarakat berharap pemerintah untuk segera memperbaiki dan meningkatkan jalan itu.<br /><br />“Jangankan menanggulangi, memantau kondisinya untuk memastikan kerusakan itu saja tidak ada. Ya, kami masyarakat berharap pemerintah bisa ssegera memperbaikinya. Agar kami masyarakat tidak merasa kesulitan lagi untuk melaluinya,” ucapnya.<br /><br />Keluhan yang sama juga disampaikan Zulkifli. Pria asal menukung itu melihat kondisi jalan pihu penghubung Ella Menukung itu, semakin hari semakin rusak parah. Hal itu karena aktivitas lalu lintas yang tinggi, dan karena tidak ada jalan alternative lain sehingga warga terpaksa melaluinya dalam kondisi berlumpur.<br /><br />Jalan yang menjadi akses utama warga di beberapa desa Kecamatan Ella serta Kecamatan Menukung menuju ke Nanga Pinoh itu, tidak hanya digunakan oleh warga biasa saja, namun juga digunakan oleh pihak perusahaan untuk mengangkut peralatan serta hasil produksi sawit.<br /><br />“Perusahaan seharusnya ikut bertanggung jawab dengan kerusakan itu. Tidak hanya tanggung jawab pemerintah, sebab perusahaan yang melalui jalan itu juga memperoleh hasil. Jangan hanya bisa pakai, tapi merawat dan memperbaiki tidak mau. Kalau investor seperti itu lebih baik jalan ke Melawi. Hanya bisa mencari keuntungan di Melawi tapi tak mau berkontrubusi,” paparnya. <br /><br />Zul meminta pemerintah juga mengawasi perusahaan atau investor yang tidak mau berkontrubusi untuk daerah, terlebih terhadap jalan yang juga digunakannya. Bila perlu pemerintah mengevaluasi perusahaan tersebut dan jalan memperpanjang izinnya. <br /><br />“Kami gunakan motor, sehingga sangat sulit jika memalui jalan berlumpur dan berkubang. Sementara pihak perusahaan menggunakan mobil doble gardan, yang tidak masalah kalau melalui jalan berlumpur dan berkubang itu. Kita berharap pihak perusahaan bisa memperbaiki jalan itu sementara waktu hingga pemerintah melakukan peningkatan jalan,” pungkasnya. (KN)</p>