Jelang UN Satpol PP Gelar Razia

oleh
oleh

Sedikitnya 19 pelajar terjaring dalam razia gabungan yang digelar Satpol PP, Dinas Pendidikan, Kepolisian dan Denpom Sintang, Senin (25/03/2013) malam. <p style="text-align: justify;">Razia dimulai dari depan kantor satpol PP Kabupaten Sintang mengarah ke depan Kantor Bupati Sintang dan dilanjutkan ke daerah Kapuas Kanan Hilir (KKI) Sintang, Perjalanan terhenti di jembatan Kapuas Sintang, petugas melihat beberapa kendaraan terparkir namun tak ada pemiliknya, tak lama sejumlah muda mudi keluar dari bawah jembatan dan melarikan diri. Namun satu pasang muda-mudi tertangkap.<br /><br />"Tolong pak, jangan ditahan dan jangan dilaporkan ke orangtua dan sekolah saya," ujar RK (16) satu diantara siswa SMAN di Kabupaten Sintang.<br /><br />Saat tertangkap, ia seampat mengaku bukan pelajar, namun saat petugas memeriksa isi tas ditemukan sejumlah buku paket yang menunjukan status pelajar. Ia pun tak bisa berkutik setelah petugas menemukan bukti yang menguatkan sebagai pelajar. selanjutnya diberikan pengarahan di tempat serta menandatangani perajanjian untuk tak mengulangi perbuatan tersebut.<br /><br />Di seputaran Gor Apang Semangai  pelajar menangis tersedu- sedu saat kepergok berduaan di gedung Indor Apang Semangai Sintang, ia memohon kepada petugas agar tak dilaporkan kepada orangtua dan sekolah, sebab khawatir akan di keluarkan dari sekolah.<br /><br /> "Tolong om maafkan saya ya om, tolong……. jangan dilaporkan, saya janji tak akan mengulangi lagi," ujar CC sambil menangis tersedu. Setelah diberikan pengarahan dan penandatanganan CC dan teman-temannya diminta untuk pulang langsung ke rumah.<br /><br />Sementara itu Kasi penyuluhan dan penindakan Satpol PP Kabupaten Sintang, H. Molyadi mengungkapkan razia yang dikhususkan terhdap pelajar merupakan langkah sebagai penunjang persiapan pelajar dalam menghadapi ujian nasional, Kendati tak melakukan pengangkutan terhadap pelajar, pihaknya memberikan pembinaan di tempat guna memberikan efek jera terhadap pelajar agar tak lagi nongkrong dimalam hari.<br /><br />"Memang kita tak fouskan pengangkutan, kita hanya ingin mereka jera, dan kita juga tak terlalu memfokuskan berapa banyak yang diangkut yang terpenting ada kesadaran dari pelajar bahwa apa yang mereka lakukan salah," ujar Molyadi.  <br />Dalam operasi yang dilakukan terutama dijalan lingkar wista Sintang, petugas juga  banyak menemukan kaleng- Kaleng lem dan kampel minuman yang digunakan muda mudi saat nongkrong. Dia juga memaparakan bahwa sejumlah muda- mudi yang terjaring merupakan pelajar yang mayoritas SMA dan SMP di Kabupaten Sintang. Selain menelusuri gedung- gedung Satpol PP juga melakukan penelusuran ke warnet.<br /><br />"Diwarnet juga ada kita temukan pelajar hingga pukul 21.30 Wib, namun memang mereka sedang mencari tugas sesuai dengan tugas di buku LKS yang mereka buka, tapi tetap kita batasi untuk pelajar maksimal pukul 22.00," katanya.<br /> Satpol PP akan terus melakukan razia secara mendadak tak hanya terhadap pelajar, tetapi juga terhadap penyakit- penyakit masyarakat lainnya, termasuk pelajar ngelem yang mulai marak di Kabupaten Sintang.<br /> "Sudah banyak pelajar ngelem, dan kaleng- kalengnya juga banyak kita temukan. Termasuk sepekan yang lalu, kaleng lem juga kita temukan di gedung Serbaguna Sintang," jelas Molyadi.<br /><br />Ia juga meminta kepada para orang tua untuk berperan aktif mengawasi anak terutama bagi anak-anak yang tinggal di rumah kos yang jauh dari orangtua. Selain itu juga diharapkan memberikan  batas waktu untuk keluar malam terhadap anak. <strong>(das/th)</strong></p>