Kabut asap cukup tebal menyelimuti Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis pagi, sehingga mengganggu pernafasan terutama jika terhirup langsung udara tercemar dampak kebakaran hutan dan lahan itu. <p style="text-align: justify;">Pantauan Antara, kabut asap terlihat mulai menyelimuti hampir seluruh kawasan Banjarbaru sejak pukul 06.00 Wita disertai bertebarnya bau menyengat sisa-sisa kebakaran.<br /><br />"Saat bangun tidur tercium bau asap menyengat di dalam rumah dan begitu membuka pintu serta jendela, kabut asap tipis masuk," ujar Wita, ibu rumah tangga.<br /><br />Menurut warga Jalan Taruna Kota Banjarbaru itu, kemunculan kabut asap di kompleks perumahannya sudah terjadi beberapa kali. Namun, tebaran kabut kali ini cukup mengganggu pernafasan.<br /><br />"Kabut asap kali ini memang lebih tebal dibanding sebelumnya. Apalagi efeknya sekarang cukup mengganggu pernafasan karena bau menyengat yang ditimbulkan," ungkapnya.<br /><br />Selain mengganggu pernafasan, kabut asap yang diduga berasal dari terbakarnya hutan dan lahan juga membatasi jarak pandang berkisar 50 meter hingga 100 meter.<br /><br />Bahkan, di sepanjang Jalan Ahmad Yani Km 18 hingga memasuki pusat Kota Banjarbaru Km 36, jarak pandang hanya sekitar 50 meter sehingga cukup mengganggu pengendara.<br /><br />"Kabutnya tebal terutama di daerah Kecamatan Liang Anggang Km 21 sehingga mengganggu jarak pandang yang hanya sekitar 50 meter," ucap Dendy salah satu pengendara motor.<br /><br />Ia mengatakan, hampir seluruh pengendara roda dua termasuk roda empat memakai masker penutup hidung dan mulut karena bau cukup menyengat mengganggu pernafasan.<br /><br />"Selain bau yang menyengat, mata juga menjadi perih akibat terkena kabut asap sehingga pengendara hanya pelan-pelan mengemudikan kendaraannya," ujar karyawan swasta itu.<br /><br />Hingga pukul 08.00 Wita, kabut asap masih cukup tebal menyelimuti Banjarbaru dan tetap menyisakan bau cukup menyengat seperti benda yang habis terbakar.<strong>(das/ant)</strong></p>