Kadisdik : 57.488 Pelajar SMP/MTS Kalsel Siap UN

oleh
oleh

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalimantan Selatan Ngadimun menyatakan, sebanyak 57.488 pelajar Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah di provinsi tersebut siap mengikuti ujian nasional (UN) tahun 2015. <p style="text-align: justify;">Namun UN bagi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Kalsel tahun ini masih tetap secara manual, ujarnya Ngadimun sebelum pertemuan dengan Komisi IV bidang kesra DPRD provinsi setempat, di Banjarmasin, Kamis.<br /><br />Peserta UN yang dijadwalkan 4-7 Mei 2015 bagi SMP dan MTs itu dari 948 sekolah tersebar pada 13 kabupaten/kota se-Kalsel, terbanyak di Kota Banjarmasin, dan terkecil jumlahnya Kabupaten Balangan.<br /><br />Secara rinci peserta UN 2015 bagi SMP/MTs itu dari negeri sebanyak 43.200 pelajar dengan 626 sekolah, swasta 14.268 orang berasal dari 322 sekolah.<br /><br /> Khusus untuk Kota Banjarmasin peserta UN 2015 sebanyak 10.732 pelajar terdiri 5.249 laki-laki dan 5.483 perempuan, dari 96 sekolah. Kemudian Balangan 1.785 orang terdiri 905 laki-laki dan 889 perempuan dari 40 sekolah.<br /><br />Sesuai jadwal UN tersebut pada hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia, kedua matematika, ketiga Bahasa Inggris, dan hari keempat ujian mata pelajaran ilmu pengetahuan alam.<br /><br />Sedangkan untuk UN susulan dijadwalkan 11 – 12 Mei 2015, pada hari pertama mata pelajaran Bahasa Indonesia dan matematika, hari kedua Bahasa Inggris serta ilmu pengetahuan alam.<br /><br />"Kita berharap, kelulusan SMP/MTs di Kalsel tahun ini mencapai 100 persen guna menunjang program wajib belajar (wajar) sembilan tahun, untuk menuju kesuksesan wajar 12 tahun," demikian Ngadimun.<br /><br /> Harapan serupa dari Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Yazidie Fauzi, seraya mengingatkan, agar pelaksanaan UN SMP/MTs berjalan dengan aman dan lancar, tanpa ada gangguan sedikitpun, baik berupa teknis maupun bentuk lainnya.<br /><br />Oleh sebab itu, persiapan pelaksanaan UN harus sebaik mungkin, lanjut mantan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel yang bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut.<br /><br />  "Hal lain yang tak kalah pentingnya, bagaimana menjaga stabilitas mental peserta didik tersebut dalam menghadapi UN," demikian Yazidie. (das/ant)</p>