Kadistamben Kalbar: Kelangkaan Solar Di Daerah Dilematis

oleh
oleh

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kalimantan Barat Agus Aman Sudibyo mengatakan kelangkaan solar yang terjadi di beberapa daerah merupakan kondisi yang dilematis. <p style="text-align: justify;">"Dari pengamatan dan pengawasan kami di lapangan, seharusnya truk-truk industri sawit itu sudah tidak membeli. Tetapi banyak juga truk-truk milik masyarakat yang ikut membeli," kata Agus Aman di Pontianak, Minggu (26/12/2010). <br /><br />Ia menilai, masalah distribusi saja biasanya yang terkendala. <br /><br />"Tetapi sekarang untuk masyarakat perkotaan itu masalahnya ada pada antrean kendaraannya. Sedangkan untuk masyarakat di perhuluan itu justru diuntungkan," kata dia. <br /><br />Selain itu, solar untuk petani nelayan yang ada di pesisir juga sangat terbatas. "Untuk ke depannya, hal itu harus menjadi perhatian dari pihak Pertamina Kalbar," kata Mantan Kepala Dinas Kehutanan Kalbar itu. <br /><br />Sementara itu, Sales Areal Manager Pertamina Kalimantan Barat Ibnu Chouldum mengatakan kebutuhan bahan bakar minyak menjelang akhir tahun 2010 mengalami peningkatan. <br /><br />"Peningkatan sebesar 50 persen dari tahun sebelumnya atau setara dengan 200 ribu kilo liter," kata Ibnu Chouldum. <br /><br />Menurut dia, jika dibanding tahun 2009, kebutuhan BBM khusus untuk Kota Pontianak saja sekitar 150 ribu kilo liter. <br /><br />"Untuk pasokannya sendiri kami tidak pernah menghambat distribusi BBM ke daerah lain kalaupun terjadi antrian panjang di SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum)," ungkap Ibnu Chouldum. <br /><br />Setiap tahunnya kebutuhan normal premium di Kalbar sebanyak 350 ribu kilo liter atau 959 ribu liter/hari. Sementara itu, pertamax sekitar 500-600 kilo liter atau 1.370-1.644 liter/hari, solar 200 ribu kilo liter atau sekitar 548 ribu liter/hari dan minyak tanah 8.000 kilo liter atau sekitar 21.917 liter/hari. Sedangkan elpiji sebanyak 60 ton/hari untuk tabung berukuran 12 kilogram dan 45 ton untuk tabung berukuran 3 kilogram. <strong>(phs/Ant)</strong></p>