Kafilah Melawi Tampilkan Perahu Tradisional Pada Pawai Taaruf

oleh
oleh

Kabupaten Melawi ikut ambil bagian dari pawai taaruf yang digelar sebagai pembukaan even MTQ Provinsi Kalbar XXVI di kabupaten Kubu Raya. <p style="text-align: justify;">Melawi menampilkan daop-daop atau perahu tradisional yang menjadi filosofi kabupaten Melawi yang dimasa lalu selalu memanfaatkan jalur sungai dan perahu sebagai sarana transportasi baik untuk aktivitas sehari-hari maupun menyebarkan ajaran Islam ke berbagai pelosok.<br /><br />Walau bukan satu-satunya kabupaten yang menampilkan perahu, kafilah Melawi mendapat sambutan hangat dari para tamu undangan yang hadir dalam karnaval mobil hias tersebut, tak terkecuali dari Bupati Kubu Raya, Rusman Ali serta sejumlah pejabat yang hadir. <br /><br />Gelak tawa juga sempat muncul saat daop-daop Melawi yang melewati rombongan bupati dimana Wakil Bupati Kubu Raya Hermanus, ikut memegang tali tambat perahu sebagai tanda hadirnya Melawi dalam MTQ XXVI di Kubu Raya.<br /><br />Koordinator seksi Pawai kafilah Melawi, H Hinduansyah mengungkapkan pilihan menampilkan daop-daop dalam pawai taaruf dikarenakan, perahu ini merupakan kendaraan tradisional masyarakat Melawi di masa lalu. Daop-daop kerap kali digunakan disaat Melawi masih belum banyak memiliki akses jalan darat.<br /><br />“Daop ini lah yang dipakai masyarakat untuk pergi menuju pasar, dari satu tempat ke tempat lain, pergi untuk bersekolah termasuk penyebaran agama Islam, dan juga transportasi masyarakat menuju ke mesjid dan sebagainya,” katanya.<br /><br />Hinduansyah juga memaparkan, daop-daop dikendalikan seorang juru dayung. Sementara satu orang biasanya sesaat perahu ini akan tambat, maka akan melemparkan tali tambang ke dermaga. <br /><br />Dalam pawai tersebut, dirinya juga ikut melemparkan tali tambat perahu ke bupati dan wakil bupati Kubu Raya sebagai makna selain ikut menghadiri MTQ Provinsi, juga bermakna untuk saling bersilaturahmi antar dua kabupaten.<br /><br />“Karena MTQ Provinsi bukan hanya sekedar digelar untuk mencari bibit-bibit terbaik generasi muda Qur’ani, tapi juga sarana silaturahmi antara tuan rumah dan tamu atau kafilah dari kabupaten lain,” jelasnya. (KN)</p>