Kalbar Jadi Ikon Inacraft 2012

oleh
oleh

Provinsi Kalimantan Barat menjadi ikon dalam pameran Inacraft 2012 di Jakarta Convention Centre dan dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Rabu. <p style="text-align: justify;">Gubernur Kalbar Cornelis saat dihubungi mengatakan, berterima kasih kepada pemerintah pusat karena memberikan kesempatan kepada Kalbar untuk menjadi ikon dalam pameran kali ini.<br /><br />"Selaku kepala daerah mewakili masyarakat Kalbar, saya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang memberikan kesempatan kepada Kalbar sebagai ikon pameran Inacraft tahun ini. Persiapan sudah kami lakukan untuk menyukseskan kegiatan besar yang melibatkan pengusaha kecil," kata Cornelis.<br /><br />Ia menambahkan, Kalbar memiliki sejumlah potensi kerajinan yang telah diakui kualitasnya. Namun, untuk pengolahannya masih terbatas secara tradisional.<br /><br />Ia mengatakan, secara umum, hasil kerajinan perajin Kalbar sudah diakui oleh sejumlah kalangan baik nasional maupun internasional. "Hanya saja pengolahannya masih secara tradisional dan perlu ditingkatkan lagi," kata Cornelis.<br /><br />Sementara itu, Ketua Dekranasda Kalbar Frederika Cornelis mengungkapkan bahwa hasil kerajinan Kalbar hanya perlu dibenahi dari sisi kemasan.<br /><br />"Produk kerajinan Kalbar saat ini yang dibutuhkan adalah pengembangan kemasan produknya karena jika kemasannya bagus, daya tarik dan nilai jual produknya akan semakin tinggi lagi," ujar Frederika.<br /><br />Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Presiden dengan memukul "Kangkuang" yaitu alat musik tradisional Kalbar. Paviliun Kalbar menampilkan produk unggulan 14 kabupaten dan Kota dengan desain interior yang khas dan unik mendapat pujian dari sejumlah pengunjung.<br /><br />Presiden sendiri dikabarkan sempat merasakan suasana seperti di Pontianak ketika menyaksikan nuansa di Inacraft tersebut. Diantaranya ada Rumah adat Betang, Tugu Khatulistiwa dan Jembatan Kapuas, musik khas Kalbar berikut tariannya.<br /><br />Inacraft merupakan pameran kerajinan Indonesia terbesar yang diselenggarakan setiap tahun sejak 1999. Pameran ini diselenggarakan oleh Asosiasi Eksportir dan Produsen Kerajinan Indonesia (Asephi) bekerja sama dengan PT Mediatama Bina Kreasi, dan didukung beberapa kementerian dan BUMN yang terkait dengan pembinaan Koperasi dan UKM.<br /><br />Pameran kali ini diikuti 1.800 perusahaan kerajinan dari seluruh Indonesia yang menempati 1.237 stan. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang diikuti 1.650 perusahaan.<br /><br />Selain Indonesia, terdapat pula beberapa perusahaan dari Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Iran, dan Jepang. Transaksi dagang tahun ini diharapkan meningkat 10 persen dari tahun lalu yang mencapai 8,2 juta dolar AS dan penjualan ritel sebesar Rp 95 miliar lebih. Tema pameran tahun ini "Dari Desa yang Cerdas Menuju Pasar Global". <strong>(phs/Ant)</strong></p>