Kalbar Tolak Daging Impor

oleh
oleh

Provinsi Kalimantan Barat menolak masuknya daging impor karena stok di tingkat peternak dan pedagang masih mencukupi hingga Lebaran. <p style="text-align: justify;">Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Kalbar, Abdul Manaf Mustafa di Pontianak, Selasa, kesepakatan itu hasil pertemuan dengan peternak dan pedagang beberapa waktu lalu.<br /><br />"Jadi, dari hasil evaluasi, udah cukup di Kalbar. Stok ada, dan kalau memang butuh daging impor, Pemprov siap memfasilitasi," ujar dia.<br /><br />Ia melanjutkan, saat ini harga daging sapi di Kota Pontianak selaku konsumen terbanyak di Kalbar, sudah turun.<br /><br />"Sekarang harganya di kisaran Rp95 ribu per kilogram," kata Abdul Manaf Mustafa.<br /><br />Ia mengimbau warga supaya jangan memaksakan diri untuk membeli daging sapi ketika harga tengah tinggi.<br /><br />"Kalau harga di atas Rp100 ribu, sebaiknya jangan membeli. Beli daging yang lain saja," ujar dia.<br /><br />Ia memperkirakan, kebutuhan daging sapi untuk Lebaran di Kota Pontianak sekitar seribu ton.<br /><br />Pihaknya juga menyediakan lima ton daging sapi beku untuk pasar murah menjelang Lebaran.<br /><br />Dia mengakui, warga belum terbiasa membeli daging beku meski kualitasnya sama dengan daging segar.<br /><br />"Butuh enam jam untuk mencairkan daging beku," kata dia.<br /><br />Ia mengingatkan agar jangan membeli daging yang diragukan kehalalan serta kesehatan pangannya.<br /><br />"Karena berasal dari negara yang belum bebas penyakit kuku dan mulut, seperti India," kata Abdul Manaf Mustafa.<strong> (das/ant)</strong></p>