Kalsel Naikkan 35 Persen Target Perikanan

oleh
oleh

Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menaikan target perikanan hingga 60 ton pada tahun 2013, dari target tahun 2012 sebesar 120 ton menjadi 180 ribu ton atau naik sekitar 35 persen. <p style="text-align: justify;">"Termasuk jenis ikan patin yang banyak dihasilkan dari budidaya diperairan rawa juga akan dinaikan" Ujar Keplaa Bidang Bina Perikanan dan Budidaya dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Rahmi di Amuntai, Selasa.<br /><br />Rahmi menambahkan, produksi komuidtas Ikan Patin ditarget sebanyak 78 ribu ton tahun ini yang berarti setiap harinya minimal sebanyak 80 – 90 ton ikan patin harus diserap oleh pasar, baik ditingkat lokal atau pun luar daerah.<br /><br />Namun yang menjadi kekhawatiran Pemprop Kalsel adalah pangsa penjualan ikan patin kini sudah mulai menurun seiring budidaya ikan jenis ini di propinsi tetangga seperti Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur yang selama ini memasoknya dari Kalsel.<br /><br />"Sebagai alternatif saat ini kita sudah menandatangai kontrak dengan sejumlah perusahaan di Pulau Jawa yang akan membeli ikan patin dari daerah kita bahkan sasaran lebih lanjut kalau bisa di ekspor" ungkapnya.<br /><br />Selain Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) yang kini sudah memiliki kawasan mina politan (kota ikan) yang cukup banyak menghasilkan budidaya Ikan Patin ini, kalsel juga memiliki satu kawasan minapolitan di Kabupaten Banjar.<br /><br />Dari Kabupaten Banjar ini pemasaran ikan patin dilakukan keluar daerah, sehingga apabila pasar ikan patin di kabupaten ini sepi maka kabupaten lain termasuk HSU harus siap-siap memasarkan hasil budidaya patin hanya ditingkat pasar lokal.<br /><br />Meski demkian Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel berharap Pemerintah kabupaten / kota tidak perlu khawatir karena masih terbuka pangsa pasar patin dengan menjalin kerjasama dengan perusahaan, baik untuk pemasaran lokal maupun ekpor.<br /><br />Saat mendampingi tim penilai lomba UPP Perikanan tingkat nasional di Amuntai, Rahmi memberikan motivasi kepada Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan HSU, termasuk Ketua UPP dan jajarannya untuk terus melakukan pembinaan dan pengembangan budi daya Patin ini, "Meski harga jual ke perusahaan -perusahaan tersebut tidak begitu tinggi namun mereka akan membeli hasil budidaya Patin dari nelayan kita secara berkesinambungan sehinggaa proses budidaya tetap berjalan lancar," katanya. <strong>(das/ant)</strong></p>