Kaltim Impor Sejumlah Komoditas Senilai Rp95 Triliun

oleh
oleh

Pada 2013 Provinsi Kaltim mengimpor berbagai komoditas dari sejumlah negara penghasil dengan nilai 9,5 miliar dolar AS, atau sekitar Rp95 triliun apabila dirata-ratakan 1 dolar Amerika sama dengan Rp10 ribu. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Perwakilan Provinsi Kalimantan Timur Aden Gultom, Selasa, mengatakan nilai impor yang sebesar itu tidak seberapa jika dibandingkan dengan nilai ekspor dari Kaltim ke sejumlah negara tujuan yang nilainya lebih banyak, yakni mencapai 31 miliar dolar AS, atau setara dengan Rp310 triliun.<br /><br />Ini berarti dalam sistem perdagangan sepanjang 2013, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) masih mengalami surplus atau keuntungan sebesar 21,5 miliar dolar, atau setara dengan Rp215 trliun, yakni yang diperoleh dari pendapatan ekspor senilai 31 miliar dolar dikurangi pengeluaran impor senilai 9,5 miliar dolar AS.<br /><br />Sejumlah komoditi yang diimpor Kaltim dari negara penghasil antara lain bahan bakar mineral senilai 7,23 miliar dolar AS atau sebesar 76 persen dari total nilai impor bagi Kaltim.<br /><br />Kemudian impor berbagai mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya dengan nilai 991 juta dolar AS atau 10,4 persen, impor kapal, perahu, dan struktur terapung lain dengan nilai 288 juta dolar AS atau 3 persen.<br /><br />Selanjutnya impor barang dari besi atau baja dengan nilai 197 juta dolar AS atau 2 persen, impor kendaraan selain yang bergerak di atas rel kereta api dan aksesorisnya dengan nilai 140 juta dolar AS atau 1,4 persen.<br /><br />Selanjutnya impor pupuk senilai 1319 juta dolar AS atau 1,39 persen, impor karet dan barang dari padanya senilai 128 juta dolar AS atau 1,36 persen, impor mesin dan perlengkapan elektris senilai 119 juta dolar AS atau 1 persen, dan impor aneka produk kimia senilai 57,5 juta dolar AS atau 0,60 persen.<br /><br />Sedangkan negara penghasil yang diimpor oleh Kaltim adalah Azerbaijan senilai 1,661 miliar dolar AS atau 17,47 persen dari total nilai impor, kemudian impor dari Nigeria senilai 1,374 miliar dolar AS atau 14,45 persen, impor dari Singapura senilai 996 juta dolar atau 10,47 persen.<br /><br />Kemudian impor dari Malaysia dengan nilai 933 juta dolar atau 9,81 persen, impor dari Korea Selatan senilai 774 juta atau 8,14 persen, impor dari China senilai 523,9 juta dolar atau 5,51 persen, impor dari Turki senilai 443,9 juta dolar atau 4,67 persen.<br /><br />Selanjutnya impor dari Amerika senilai 409,3 juta dolar atau 4,30 persen, impor dari Brunei Darussalam senilai 385 juta dolar atau 4 persen, dan impor dari Libyan senilai 300 juta atau sebanyak 3,16 persen. <strong>(das/ant)</strong></p>