Kaltim Juara I Pameran Usaha Masyarakat

oleh
oleh

Provinsi Kaltim berhasil menjadi juara pertama kategori stand terbaik dalam pameran pengembangan usaha masyarakat yang digelar di pelataran Monas, Jakarta, 29 NOvember hingga 1 Desember. <p style="text-align: justify;">"Sebenarnya predikta juara bukan tujuan, tetapi hanya merupakan salah satu gambaran keberhasilan yang dicapai selama ini, sehingga hal ini hendaknya bukan saja menjadi kebanggan, tetapi yang paling penting adalah bagaimana semua yang terlibat lebih meningkatkan karyanya," ujar Kepala BPMPD Kaltim Moh Jauhar Efendi di Samarinda, Rabu.<br /><br />Menurut dia, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kaltim merupakan kepanjangan tangan pemerintah dalam memfasilitasi dan mendorong agar usaha ekonomi kreatif yang dijalankan masyarakat lebih berkembang, bahkan pangsa pasarnya juga bisa lebih luas, yakni bukan saja di Kaltim, tapi juga ke daerah lain.<br /><br />Ia mengatakan, penilaian stand pameran tersebut dilakukan mulai 29 November hingga 1 Desember, sedangkan pameran pengembangan usaha masyarakat juga digelar dalam waktu yang sama, yakni yang dipusatkan di pelataran Monumen Nasional (Monas).<br /><br />"Secara saya bersyukur karena bisa memperoleh juara pertama dari sejumlah provinsi di Indonesia yang mengikuti gelaran tersebut," katanya.<br /><br />Penilaian yang dilakukan tim juri selama pameran itu antara lain tata ruang stand, kelengkapan isi, barang-barang hasil produksi masyarakat yang dipamerkan, dan kelengkapan brosur atau keterangan barang, termasuk tingkat kepadatan pengunjung dalam stand.<br /><br />Berbagai barang produk masyarakat Kaltim yang ditampilkan dalam stand pameran tersebut antara lain ulap doyo, cobek dari kayu ulin, aneka souvenir dari kayu ulin, makanan khas Kaltim, aneka warna manik yang dirangkai membentuk gelang dan kalung, dan alat musik tabuh berbahan kayu serta kulit.<br /><br />Bahkan BPMPD Kaltim juga menghadirkan pengrajin kain "ulap doyo" (kain khas dari Kabupaten Kutai Kartanegara) untuk hadir di stand pameran tersebut. Dalam stand itu, pengrajin langsung mempraktikkan teknik membuat kain terun tradisional itu.<br /><br />Selama pameran berlangsung, kata Jauhar, stand Kaltim tidak pernah sepi dari pengunjung, bahkan banyak pengunjung yang minta foto bersama dengan penjaga stand, karena penjaga stand berpakain adat khas Kaltim, yakni ada yang memakai busana adat Dayak dan ada yang memakai pakaian adat Kutai.<br /><br />Pameran pengembangan usaha masyarajat tersebut antara lain bertujuan untuk meningkatkan atau mengembangkan pemasaran hasil produksi warga Kaltim yang selama ini dipasarkan di daerah tertentu, maka setelah pameran akan terjadi komunikasi lebih luas sehingga penjualannya bisa merambah nasional dan internasional. <strong>(das/ant)</strong></p>