Kaltim Produksi Udang Windu 10.000 Ton

oleh
oleh

Produksi udang windu dari hasil pembudidayaan secara tradisional selama 2010 mencapai 10.000 ton dan diharapkan setiap tahun produksiinya terus meningkat. <p style="text-align: justify;">"Kami harapkan produksi udang windu mengalami peningkatan 18,34 persen per tahun, sehingga pada 2014 bisa tercapai target sebanyak 19.500 ton," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kaltim, Iwam Mulyana, di Samarinda, Rabu. <br /><br />Selama ini, lanjutnya, produksi udang windu dari Kaltim banyak diminati pembeli dari luar negeri. Kebanyakan udang windu Kaltim diekspor ke Eropa, Jepang dan Asia lainnya, serta Amerika. <br /><br />Bahkan negara-negara tersebut menjadikan produk udang Kaltim sebagai barometer kualitas udang untuk penetapan harga di pasaran. <br /><br />Dia mengakui, hasil produksi udang windu oleh petani tradisional secara kuantitas masih belum maksimal. <br /><br />Produksi udang menghasilkan rata-rata hanya 100 kilo gram per hektare, namun berkualitas tinggi sehingga harganya juga cukup tinggi. <br /><br />Dari kualitas yang tinggi tersebut, beberapa pengusaha dari London, Inggris, yang bergerak di bidang ekspor-impor udang, beberapa waktu lalu datang ke Kaltim dan melihat langsung pengelolaan tambak udang, terutama di area Delta Mahakam, Kutai Kartanegara. <br /><br />Selain Kutai Kartanegara, daerah lain yang melakukan pengelolaan tambak udang windu adalah Tarakan, dan sejumlah daerah lain di kawasan Utara Kaltim. <br /><br />Memang Kawasan Delta Mahakam identik dengan pengelolaan tambak tradisional. Luasan Delta Mahakam mencapai 108.251,31 hektare, sedangkan yang telah dikonversi untuk kegiatan tambak mencapai 60.288,2 hektare. <br /><br />Sedangkan untuk produksi rumput laut pada 2010 mencapai 30 ribu ton dan pada 2014 diperkirakan naik menjadi 100 ribu ton, atau mengalami peningkatan sekitar 39,58 persen per tahun. <br /><br />Dua komoditas tersebut, masuk dalam program revitalisasi perikanan Kaltim. Sementara itu, budidaya Tuna, sesuai dengan potensi kewilayahan dan minat pelaku usaha masih cukup rendah, jika dibanding dengan budidaya rumput laut dan udang. <strong>(das/ant)</strong></p>