Kapuas Hulu Bina Kelompok Nelayan Di Sentra Perikanan

oleh
oleh

Dinas Perikanan Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, menyatakan telah melakukan pembinaan terhadap kelompok nelayan pada sentra penghasil ikan di kabupaten tersebut. <p style="text-align: justify;">"Kelompok nelayan yang sudah kami lakukan pembinaan, yakni di Kecamatan Nanga Embaloh, Bunut, Jongkong, Selimbau daerah Piasak. Untuk satu kecamatan terbentuk sekitar 10 kelompok," kata Sekretaris Dinas Perikanan Kapuas Hulu, Wajidi M Ali saat dihubungi di Kapuas Hulu, Kamis.<br /><br />Sementara untuk pengemasan produk olahan, pihaknya sedang menggandeng Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi, Dinas Kesehatan dan instansi terkait lainnya, katanya.<br /><br />"Sekarang metode pengolahan maupun pengemasan kita masih sederhana, seperti untuk pengemasan ikan asin atau kerupuk basah dan kering maupun ikan salai," ungkapnya Wajidi memastikan, pemantapan kemasan produk olahan ikan Kapuas Hulu tahun depan bisa terealisasi. Saat ini pihaknya sedang menginventarisir kelompok-kelompok di daerah sentra perikanan.<br /><br />Ia mengakui, keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) yang menangani teknik pengolahan ikan ini masih terbatas, sehingga butuh sentuhan pemangku kepentingan untuk meningkatkannya.<br /><br />"Penyuluh kita sampai saat ini baru sekitar tujuh orang petugas yang menyebar disetiap sentra, baik yang di pesisir Kapuas dan maupun daerah sentra lainnya," ujarnya.<br /><br />Dikatakan Wajidi, sentra perikanan terbesar untuk Kapuas Hulu ada di Piasak, Kecamatan Selimbau dan Kecamatan Jongkong. "Seperti yang kita lihat dijual di Putussibau ini hasil olahan kelompok nelayan disana, seperti ikan campur dan belidak," katanya.<br /><br />Ditambahkan Wajidi, populasi beberapa jenis ikan juga terlihat menurun, salah satu faktor penyebab karena Kapuas Hulu belum lama ini dilanda musim kemarau yang cukup lama.<br /><br />Ia mencontohkan, seperti Danau Sentarum yang merupakan aset terbesar atau lumbung ikan Kapuas Hulu juga terkena dampak kemarau. "Ini otomatis menurunkan tingkat produksi olahan ikan, karena bahan baku mulai berkurang," katanya.<br /><br />Menurut Wajidi, dari budidaya dan tangkapan nelayan, tahun lalu Kapuas Hulu mampu memproduksi hampir 45 ribu ton ikan. (das/ant)</p>