Karst Mangkaliat Diusulkan Jadi Cagar Budaya Dunia

oleh
oleh

Karst Mangkaliat di Sangkulirang Kabupaten Kutai Timur Kalimantan Timur akan diusulkan ke UNESCO, organisasi PBB untuk ususan pendidikan, ilmu pengetahuan, dan budaya, agar masuk nominasi Warisan Alam dan Cagar Budaya Dunia. <p style="text-align: justify;">Kepala Balai Cagar Budaya Wilayah Kerja Kalimantan I Made Kusumajaya, Jumat, mengatakan, Kawasan Karst Sangkulirang akan diarahkan untuk menjadi model konservasi alam dan budaya yang berkelanjutan.<br /><br />"Kita akan usulkan menjadi warisan alam dan budaya dunia," katanya.<br /><br />Apabila keinginan ini bisa terealisasi, katanya, maka akan menjadi yang pertama untuk Pulau Kalimantan Timur, mengingat saat ini warisan alam dan budaya dunia baru terdapat di Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sumatera dan Papua.<br /><br />"Artinya bahwa pulau yang sebesar ini harus juga memiliki sebuah kebanggaan, yakni Cagar Budaya Warisan Alam Budaya Dunia," kata I Made Kusumajaya.<br /><br />Keindahan Karst Mangkaliat dapat disaksikan pada Pameran Kawasan Cagar Alam dan Budaya Sangkulirang di ruang Akasia Gedung Serba Guna Bukit Pelangi, Sangatta, Kutai Timur, yang dibuka Kamis (3/10).<br /><br />Kawasan Mangkaliat Sangkulirang, menurut I Made, memiliki luas 1,8 juta hektare dan khusus untuk Karst memiliki 505.000 hektare berada di antara dua daerah Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau, akan diusulkan ke UNESCO sebagai Warisan alam dan budaya dunia.<br /><br />Bukan hanya potensi budayanya yang mengagungkan, tapi juga habitatnya luar biasa, karst terekam berbagai hayati, tumbuhan dan binatang yang unik-unik.<br /><br />Penelitian tentang karst Mangkaliat pernah dilakukan oleh TNC Tunerce Convenrcy dan Pindi Setiawan, Peneliti Kars dari Institut Teknologi Bandung (ITB).<br /><br />Mereka mencatat ternyata ada berbagai binatang yang langka ada di Karst Mangkaliat yang tidak ada ditemui di daerah lain.<br /><br />Di kawasan sekitar Karst Mangkaliat memiliki ragam binatang seperti kecoa raksasa yang sangat langka.<br /><br />"Kecoa raksasa tidak ada di tempat lain, sehingga inilah yang membuat kami mengadakan seminar dan pameran dalam rangka untuk menghimpun semua data yang terkait dengan alam dan budaya," katanya.<br /><br />Menurut dia, keunikan itulah yang membuat Karst Mangkaliat layak diusulkan ke UNESCO menjadi Warisan Alam dan Budaya Dunia.<br /><br />I Made Kusumajaya juga mengatakan, bahwa pihaknya sudah pernah bertemu langsung Unesco yang ada di Jakarta, dan mereka mengakui Karst Mangakaliat layak diusulkan menjadi Warisan Alam dan Budaya Dunia.<br /><br />"Mudah-mudahan ini akan lebih cepat, karena beberapa daerah sudah memgusulkan, seperti dari Toraja, Sumatera. Untuk usulan ini, kami akan bekerja sama berbagai pihak di Kaltim untuk bersama-sama mengangkat derajat Pulau Kalimantan," ujarnya.<br /><br />Untuk mendukung perjuangan ini, katanya, pihajnya telah melaksanakan Seminar Internasional Sangkulirang Natural and Cultural Heritage, pada September 2013 di Balikpapan dengan tema "Persiapan Menuju Cagar Budaya Dunia" dengan narasumber yaitu Junus Arbi, dari Direktorat Internalisasi dan Diplomasi Budaya (INDB), Dirjen Kebudayaan Kemdikbud. <strong>(das/ant)</strong></p>