Kebakaran Lahan Kembali Terjadi Di Kotabaru

oleh
oleh

Kebakaran lahan akhir-akhir ini kembali terjadi di beberapa titik di wilayah Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. <p style="text-align: justify;">Pantauan ANTARA Senin, tampak ratusan hektare lahan perkebunan milik masyarakat dan lahan kosong di Pulau Laut Kotabaru hangus terbakar selama kemarau kali ini.<br /><br />Kebakaran lahan dan perkebunan pisang, karet, buah-buahan juga terjadi di beberapa titik di daerah Pulau Laut Tengah, dan beberapa daerah kecamatan yang lainnya.<br /><br />Ribuan batang pisang, karet dan buah-buahan di lokasi perkebunan milik masyarakat setempat kini tampak hangus dan kering setelah terbakar.<br /><br />Warga tidak dapat mengendalikan api yang terlanjur membesar ditengah terik panas matahari itu.<br /><br />"Jika api suda menjalar, dapatr dipastikan warga tidak dapat memngendalikan api tersebut, terlebih ditengah terik panas matahari," kata seorang pemilik kebun kelapa sawit di Kotabaru Abu Bakar.<br /><br />Agar terhindar dari musibah kebakaran, dia terpaksa mengerahkan beberapa orang warga untuk membersihkan lokasi kebunnya, terutama di daerah perbatasan dengan kebun warga yang olain.<br /><br />Setidaknya apabila ada api, kebun kami tidak ikut terbakar, karena rumput dan semak belukar di sekeliling perbatasan sudah dibersihkan, imbuhnya.<br /><br />Hal yang sama juga dilakukan Akhamd, pemilik lima hektare kebun kelapa sawit di Kelumpang Hulu, Kotabaru.<br /><br />Dia mengerahkan beberapa orang untuk bekerja membersihkan lahan perkebunannya, agarterhindar dari musibah kebakaran.<br /><br />Akhmad mengaku lebih baik kehilangan uang satu sampai dua juta untuk upah pekerja membersihkan kebun, daripada kebun kami terbakar.<br /><br />Sebelumnya, Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration atau NOAA merekam 12 titik api di wilayah Kotabaru.<br /><br />"Belum diketahui secara pasti titik api tersebut berasal dari kawasan hutan atau lahan milik masyarakat," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Wilayah I Semaras, Kotabaru, Ali Aripin, pada suatu kesempatan.<br /><br />Menurut dia, banyak ditemukan kebakaran, tetapi setelah didatangi, ternyata kebakaran tersebut dilakukan warga untuk membersihkan lahan, bukan di kawasan hutan.<br /><br />Ditemukannya 12 titik api tersebut, kata Ali disampaikan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Selatan saat bersosialisasi ke Kotabaru.<br /><br />Ia mengatakan sejak menurunnya curah hujan akhir-akhir ini, banyak menemukan warga Kotabaru melakukan pembakaran lahan dalam membersihkan lahan pertanian.<br /><br />"Banyak warga di wilayah Pulau Laut Tengah, Pulau Laut Utara dan daerah lain melakukan pembakaran lahan untuk membersihkan lahan pertanian," katanya.<br /><br />Membakar lahan adalah cara paling efektif dalam membersihkan lahan, selain biayanya murah juga lebih cepat dibandingkan dengan cara yang lain.<br /><br />Ali mengaku, hingga saat ini belum menerima laporan adanya kebakaran hutan di wilayah Kotabaru.<br /><br />Namun demikian, ia tetap waspada dan sigap dalam melakukan pemadaman jika sewaktu-waktu terjadi kebakaran hutan.<br /><br />Kepala Bidang Tataguna dan Bina Produksi Hutan Dinas Kehutanan Kotabaru H Sukrowardi, mengimbau masyarakat dalam membersihkan lahan tidak menggunakan cara dibakar, tetapi membersihkan lahan dengan cara dikumpulkan atau ditimbun.<br /><br />Cara tersebut, menurut dia, akan menambah humus dan unsur hara pada lahan pertanian sehingga dapat menambah kesuburan lahan. <strong>(phs/Ant)</strong></p>