Kebakaran Lahan Sawit Di Purun Mulai Terkendali

oleh
oleh

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Barat Hiarsolih mengatakan kebakaran lahan di areal perkebunan PT Peniti Sungai Purun, Kabupaten Pontianak, sudah dapat dikendalikan. <p style="text-align: justify;"><br />"Luas lahan yang terbakar 125 hektare," kata Hiarsolih di Pontianak, Senin.<br /><br />Menurut dia, di sekitar lokasi yang terbakar, sudah dibuat parit-parit kecil untuk mencegah api terus meluas.<br /><br />Ia menambahkan, di areal yang terbakar sudah terdapat tanaman kelapa sawit berusia satu tahun.<br /><br />"Jadi, kecil kemungkinan kalau dilakukan secara sengaja," kata Hiarsolih. Ada dugaan kalau kebakaran itu rembetan dari luar kawasan.<br /><br />Ia sendiri sudah meminta agar perusahaan perkebunan untuk menyediakan dan mengoptimalkan embung guna mengantisipasi kebakaran lahan.<br /><br />Embung dapat dibentuk secara alami dan buatan, untuk menampung cadangan air yang dapat dimanfaatkan kalau terjadi kebakaran.<br /><br />Ia melanjutkan, selama ini kesulitan kalau kebakaran terjadi saat musim kering karena kekurangan cadangan air.<br /><br />Selain itu, di areal yang bergambut, perlu penanganan lebih saat terjadi kebakaran karena api tidak padam meski di bagian permukaan telah disirami air.<br /><br />"Di dalam biasanya api masih ada. Dan ini pengalaman tahun 1996, harus menggunakan sistem injeksi untuk memadamkan api," kata Hiarsolih.<br /><br />Kebakaran di PT Peniti Sungai Purun terjadi pada Rabu (30/3). Di Desa Galang, Kecamatan Sungai Pinyuh, juga terjadi kebakaran di atas lahan gambut seluas 40 hektare.<br /><br />Kabut asap terlihat tebal di pesisir Kalimantan Barat terutama ke arah utara pada pagi hari. Kabut mulai menghilang ketika matahari semakin meninggi, sekitar pukul 08.00 WIB. <strong>(phs/Ant)</strong></p>