Kepala Bappeda Kalbar Minta Maaf Tentang Transmigrasi

oleh
oleh

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Barat, Robert Nursanto meminta maaf terkait pernyataannya seputar kaitan indeks pembangunan manusia dengan program transmigrasi. <p style="text-align: justify;">"Mungkin kalau ada pernyataan yang tidak tepat, saya mohon maaf," kata Robert Nursanto di Pontianak, Rabu.<br /><br />Ia menambahkan, secara pribadi sangat mendukung program transmigrasi dan tidak ada maksud untuk melukai para transmigran. Robert mengaku sejak tahun 1987-an sudah berhubungan dengan para transmigran tersebut.<br /><br />Pernyataan Robert Nursanto saat rapat kerja dengan Komisi C DPRD Provinsi Kalbar beberapa waktu sempat mengundang polemik. Menurut dia, Kalbar terlalu "ramah" dalam hal transmigrasi padahal ikut mempengaruhi IPM.<br /><br />Ia juga menilai bahwa ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan terkait IPM di Kalbar.<br /><br />Ia melanjutkan, pada pertemuan dengan Komisi C tersebut, pemaparan hanya bersifat analisa empirik. Sedangkan untuk penjelasan lebih detail mengenai IPM Kalbar, lebih lanjut dijelaskan oleh Sekretaris Bappeda Kalbar, Herkulana.<br /><br />Ia mengatakan, pada zaman Orde Baru, program transmigrasi sifatnya penempatan dari pusat. "Daerah hanya menerima saja," ujar dia.<br /><br />Pemerintah pusat, kata dia, tidak konsisten karena seharusnya transmigran yang dikirim berlatar belakang petani dengan harapan bisa transfer teknologi penanaman yang baik dan benar.<br /><br />"Tetapi ternyata banyak yang tidak berlatar belakang petani sehingga akhirnya mereka tidak dapat bertahan lama di daerah tujuan," kata dia.<br /><br />Transmigran yang masuk juga berstatus sebagai pengangguran di daerah tujuan sedangkan pengangguran menjadi salah satu indikator di dalam menentukan IPM.<br /><br />Sementara Gubernur Kalbar Cornelis mengatakan, saat ini yang terpenting adalah bersama-sama untuk memperbaiki IPM di Kalbar. "Kita nanti bisa lihat dari peta-peta yang ada, nanti ketahuan mana yang rendah. Jadi, jangan lihat dari sisi negatif saja," kata Cornelis. <strong>(phs/Ant)</strong></p>