Pemkab Kotabaru Kalimantan Selatan menargetkan pada 2015 sebanyak 201 kelurahan dan desa yang tersebar di 20 kecamatan memiliki perpustakaan, guna mendorong pembangunan sumber daya manusia dan pemberantasan buta aksara. <p style="text-align: justify;">Kepala Kantor Perpustakaan Kotabaru Syamsul Bahri, melalui bagian pelayanan Gusti Muhammad, di Kotabaru, Rabu mengatakan, target tersebut tidak akan tercapai manakala pemerintah pusat dan daerah tidak mendukung.<br /><br />"Masalah utama yang dihadapi untuk merealisasikan target tersebut adalah anggaran membangun gedung," jelasnya.<br /><br />Saat ini, kata dia, dari 201 desa dan lurah di Kotabaru ada sebagian yang telah memiliki perpustakaan dengan jumlah koleksi buku cukup besar.<br /><br />Perpustakaan tersebut dibangun secara swadaya oleh masyarakat atau individu dan dikelola oleh masing-masing warga yang sadar dan peduli terhadap pencerdasan masyarakat.<br /><br />"Bahkan perpustakaan yang dibangun dan dikelola secara individu itu sudah meraih pernghargaan tingkat nasional," jelasnya.<br /><br />Seperti yang dikelola oleh warga Selaru, Dumkarno (78).<br /><br />Masih ada beberapa warga yang sudah mengelola perpustakaan secara mandiri, namun belum mendapat penghargaan dari pemerintah daerah.<br /><br />"Kami akan mencoba mengusulkan, bahwa orang-orang yang peduli terhadap perpustakaan itu mendapat penghargaan dari pemerintah, minimal setiap hari jadi 1 Juni," kata dia.<br /><br />Program perpustakaan desa atau kelurahan, menurut Gusti muhammad, merupakan salah satu program strategis untuk meningkatkan pengetahuan dan pemberantasan buta aksara di daerah-daerah terpencil.<br /><br />Untuk mengundang minat baca, perpustakaan Kotabaru membantu perpustakaan desa untuk memperbanyak koleksi buku, terutama buku-buku kewirausahaan dan budidaya pertanian, perkebunan dan peternakan.<br /><br />"Buku-buku tersebut paling diserbu masyarakat di pedesaan, terutama tentang bercocok tanam karet, kelapa sawit dan yang lainnya," imbuhnya.<br /><br />Sementara itu, perpustakaan Kotabaru hingga saat ini telah memiliki koleksi buku sekitar 19.648 judul dan 34.742 eksemplar yang diklasifikasikan.<br /><br />Kelas 000 karya umum 727 judul dan 1.121 eksemplar, kelas 100 filsafat 895 judul dan 1.789 eksepmlar, serta kelas 200 agama 3.052 judul dan 4.279 eksemplar.<br /><br />Selanjutnya kelas 300 ilmu-ilmu sosial 2.961 judul dan 5.765 eksempelar, kelas 400 bahasa 870 judul dan 1.863 eksemplar, serta kelas 500 ilmu-ilmu murni 944 judul dan 1.879 eksemplar.<br /><br />Sedangkan kelas 600 ilmu terapan 3.795 judul dan 6.093 eksemplar, kelas 700 seni olahraga 760 judul dan 1.268 eksemplar, kelas 800 kesusteraan 1.847 judul dan 3.835 eksemplar, kelas 900 sejarah dan geografi 1.091 judul dan 1.850 eksemplar.<br /><br />Serta kelas F fiksi 2.060 judul dan 4.054 eksemplar dan kelas R referensi 627 judul dan 871 eksemplar. <strong>(phs/Ant)</strong></p>
