Kotawaringin Timur Yakin Sukses Budidayakan Ikan Jelawat

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, yakin bisa sukses membudidayakan ikan jelawat sehingga daerah ini akan kembali dikenal sebagai penghasil jelawat. <p style="text-align: justify;">"Tahun pertama, tingkat kematian memang cukup tinggi karena tahap penyesuaian. Tapi sekarang, makin banyak yang sudah merasakan hasil dari budidaya ikan jelawat," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kotim, Jakatan di Sampit, Kamis.<br /><br />Sejak tahun 2013 lalu Pemerintah Kabupaten Kotim gencar membudidayakan ikan jelawat. Ini tidak terlepas dari kebijakan Bupati H Supian Hadi yang ingin kembali mempopulerkan ikan jelawat sebagai ikon daerah ini, seperti yang sudah dikenal sejak puluhan tahun silam.<br /><br />Mempopulerkan ikan jelawat menimbulkan banyak dampak positif. Selain peluang usaha di bidang perikanan, upaya ini juga dikaitkan dengan sektor pariwisata, terlebih setelah pemerintah daerah membangun Ikon Kota Sampit di pinggir Sungai Mentaya dengan mengusung patung ikan jelawat sebagai maskot.<br /><br />Sudah ribuan bibit ikan jelawat diberikan untuk budidaya warga daerah itu. Tahun ini rencananya sekitar 7.000 ekor bibit ikan jelawat akan disebar, disertai bimbingan teknis agar tingkat keberhasilan budidaya menjadi meningkat.<br /><br />"Tim anggaran menyetujui anggaran sebesar Rp 3,7 miliar untuk pelestarian dan pengembangan ikan jelawat di Kotim. Sebagian anggaran dialokasikan dari APBD Perubahan 2015 dan selanjutnya di APBD 2016," kata Jakatan.<br /><br />Kucuran dana untuk peningkatan fasilitas Balai Benih Ikan serta mendorong budidaya ikan jelawat oleh masyarakat. Sejumlah kecamatan sudah berhasil membudidayakan ikan jelawat, seperti Mentaya Hilir Utara dan Kotabesi.<br /><br />Pemerintah daerah berharap upaya yang dilakukan ini bisa berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di kabupaten tersebut. (das/ant)</p>