KPU: Kekurangan Logistik Pemilu Ganggu Jadwal Pendistribusian

oleh
oleh

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menyatakan kekurangan logistik Pemilihan Umum legislatif 2014 mengganggu jadwal pendistribusian. <p style="text-align: justify;">"Pendistribusian logistik Pemilu legislatif 2014 kami jadwalkan mulai 4 April 2014 dengan sasaran utama wilayah pedalaman, namun karena masih ada sejumlah logistik yang belum lengkap ada kemungkinan jadwal distribusi bergeser," kata Ketua KPU Kotim, Sahlin di Sampit, Selasa.<br /><br />Dia mengatakan, pendistribusian logistik Pemilu menunggu hingga lengkap, kecuali ada instruksi lain dari KPU provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).<br /><br />Menurut dia, logistik yang belum lengkap tersebut adalah formulir model C, C1 calon anggota DPRD, dan formulir model untuk calon anggota DPD.<br /><br />Selain sejumlah formulir model, surat suara untuk DPRD Kotim dan DPRD provinsi Kalteng, khusus daerah pemilihan IV juga mengalami kekurangan sebanyak 2.595 lembar surat suara.<br /><br />"Semua kekurangan logistik sudah kami laporkan ke KPU provinsi Kalteng, namun sampai sekarang belum ada kabar kapan kekurangan tersebut akan dikirim," katanya.<br /><br />Sahlin mengaku sangat mengkhawatirkan kekurangan logistik Pemilu tersebut, sebab jika tidak segera ditangani dipastikan akan mengganggu waktu pendistribusian logistik terutama untuk wilayah pedalaman di daerah itu.<br /><br />Daerah pedalaman menjadi prioritas pendistribusian logistik Pemilu karena ada beberapa daerah di Kotim kondisi medannya cukup berat, dan daerah itu tidak dapat dijangkau melalui darat dan hanya melalui jalur sungai.<br /><br />"Bahkan ada juga daerah yang harus ditempuh melalui darat kemudian dilanjutkan dengan jalur sungai. Jadi dua bongkar dalam perjalanan menuju tempat tujuan," kata dia.<br /><br />KPU Kotim berharap kekurangan logistik Pemilu tersebut dapat segera diatasi karena semua kekurangan itu sudah dilaporkan jauh hari sebelumnya kepada ke KPU provinsi.<strong> (das/ant)</strong></p>