Kredit UMKM Kalsel Capai Rp14,04 Triliun

oleh
oleh

Penyaluran kredit usaha mikro kecil dan menengah hingga akhir Januari 2012 mencapai Rp14,04 triliun atau naik 23,02 persen dibandingkan periode tahun sebelumnya. <p style="text-align: justify;">Direktur Regional Bank Indonesia Kalimantan Khairil Anwar di Banjarmasin, Senin mengatakan, penyeluran kredit pada 2011 mencapai 69,11 persen dari total kredit perbankan sebesar Rp20,32 triliun.<br /><br />Sementara jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai 23 buah dengan jumlah kantor sebanyak 30 yaitu 23 kantor cabang dan empat kantor kas.<br /><br />Sedangkan kredit bermasalah, kata Khairil, di Kalsel masih relatif rendah yaitu hanya sekitar 2,27 persen dari total penyaluran kredit 2011.<br /><br />"Jumlah kredit bermasalah tersebut, masih relatif rendah karena batas maksimalnya mencapai lima persen," katanya.<br /><br />Namun demikian, kata dia, kondisi tersebut perlu diwaspadai antara lain dengan melakukan peningkatan kemampuan sumber daya manusia per bankkan terutama untuk BPR.<br /><br />Menurut Khairil, pengelolaan kredit merupakan salah satu faktor yang menentukan kelancaran bisnis sektor perbankkan.<br /><br />Namun, kredit yang tidak dikelola dengan baik, tambah Khairil justru menciptakan timbulnya masalah yang berpotensi mengurangi pendapatan per bankkan.<br /><br />"Makanya kita melakukan pelatihan tentang penanggulan kredit bermasalah dan cara mengantisipasinya, sehingga potensi kerugian per bankkan bisa ditekan seminimal mungkin," katanya.<br /><br />Sedangkan untuk menekan suku bunga bank, kata dia, pihaknya juga selalu mengawasi seluruh bank agar tidak menetapkan suku bungan terlalu tinggi.<br /><br />Salah satunya dengan menghimbau agar bank tidak memberikan hadiah kepada nasabah terlalu besar atau bahkan menghilangkan sama sekali.<br /><br />"Pemberian hadiah yang terlalu besar juga menjadi salah satu pemicu tingginya suku bungan bank," katanya. <strong>(phs/Ant)</strong></p>