Kubu Raya-Grameen Bank Kembangkan Usaha Mikro

oleh
oleh

Pemerintah Kabupaten Kubu Raya melakukan kerja sama dengan Grameen Bank yang berpusat di Bangladesh dalam pengembangan pembiayaan usaha mikro bagi masyarakat miskin yang ada di Kubu Raya. <p style="text-align: justify;">Muhammad Yunus selaku pendiri Grameen Bank salam sambutan melalui video yang ditayangkan langsung di Sungai Raya, Selasa menyatakan permintaan maafnya karena tidak bisa hadir di Kubu Raya. Namun dia mengutus Dirktur Grameen Bank, Prof H Latifie untuk menghadiri kegiatan tersebut.<br /><br />Pada dasarnya Muhammad Yunus menyambut baik adanya pertemuan itu karena pihaknya juga sangat memberikan apresiasi kepada Pemkab Kubu Raya yang telah mengadopsi sistem Grameen Bank untuk memberdayakan perempuan dan pengembangan kepada masyarakat miskin.<br /><br />"Ke depan Grameen Bank akan terus meningkatkan berbagai fasilitas yang ada di dalamnya. Tidak hanya di Bangladesh dan Kubu Raya bahkan untuk seluruh dunia," kata Muhammad Yunus yang meraih Nobel Perdamaian tahun 2006 atas keberhasilannya menjadikan Grameen Bank sebagai bank yang memberdayakan masyarakat miskin.<br /><br />Muhammad Yunus menyatakan, pihaknya akan terus memberikan pola pendampingan kepada Pemkab Kubu Raya.<br /><br />Dalam kesempatan tersebut, selaku Direktur Grameen Bank, Prof H Latifie menyatakan apa yang telah dilakukan Pemkab Kubu Raya merupakan salah satu langkah positif dalam pengentasan kemiskinan dengan memberdayakan perempuan.<br /><br />"Selama 60 tahun ini, grameen bank terus berupaya untuk mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pembiayaan mikro bagi masyarakat miskin dan merupakan salah satu perjuangan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin," kata Latifie.<br /><br />Dia menyatakan, dari pembiayaan mikro yang telah diberikan kepada masyarakat miskin beberapa waktu lalu telah mencapai kesuksesannya. Karena grameen bank tidak hanya sebatas organisasi perbankan namun lebih kepada pola pemberdayaan terhadap masyarakat miskin secara berkelanjutan.<br /><br />Sementara itu, Bupati Kubu Raya, Muda Mahendrawan mengatakan sejak mengadopsi sistem Grameen Bank pada Koperasi Grameen tahun 2009 lalu, pemkab Kubu Raya terus berupaya untuk merangkul kalangan perempuan miskin untuk diberdayakan menjadi motor penggerak ekonomi keluarga.<br /><br />"Melalui KSP Grameen yang menjadi sebuah instrumen dari rekayasa sosial, kita berupaya untuk memberdayakan perempuan miskin di Kubu Raya. Memang dalam prosesnya tidak mudah, karena membutuhkan kerja yang fokus dan berkesinambungan, makanya kita jadikan KSP Grameen sebagai sebuah model pemberdayaan daru hulu hingga hilir," kata Muda.<br /><br />Dia menjelaskan, maksud pembinaan dari hulu sampai hilir tersebut adalah bahwa KSP Grameen Kubu Raya tidak hanya memberikan ikan, akan tetapi menyediakan pancing agar masyarakat bisa mandiri. Dalam hal ini, ikan yang dimaksud berbentuk modal sementara dan pancingnya adalah pendidikan, pelatihan dan pembinaan hingga pemasaran produk atau yang disebut dengan advokasi.<br /><br />Kemudian, kekuatan KSP Grameen berikutnya adalah terletak pada manajemen pengelolaan kredit, dimana koperasi tersebut mewajibkan kepada anggota untuk membentuk kelompok yang terdiri dari tiga orang dan model kelompok tersebut disebut dengan istilah tanggung renteng.<br /><br />"Dengan pola tersebut, jika salah satu anggota gagal, mala yang lain akan kena imbasnya. Untuk itu masing-masing kelompok tetap menjaga agar usaha mereka dikelola dengan serius dan berjalan lancar," tuturnya. <strong>(das/ant)</strong></p>