Kutai Timur Targetkan Populasi 560.000 Sapi

oleh
oleh

Pemkab Kutai Timur (Kutim), Provinsi Kaltim menargetkan populasi sapi sebanyak 560.000 ekor pada 2018 guna memenuhi kontrak kerja dengan Pemprov Kaltim sekaligus untuk mencapai swasembada daging kabupaten setempat pada 2017. <p style="text-align: justify;"> <br />"Kutim ingin swasembada daging di tahun 2017, kami juga ingin membantu program Pemprov Kaltim dalam upaya mewujudkan populasi 2 juta ekor sapi pada 2018," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Kutim Sarifuddin Ginting, di Sangatta, Jumat.<br /><br />Saat ini katanya, jumlah sapi di Kutim sekitar 17.000 ekor, antara lain dikembangkan petani di Kecamatan Sangkulirang, Kaliorang, Rantau Pulung, Muara Wahau, dan Kecamatan Kongbeng.<br /><br />Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.000 ekor dikembangkan di Pulau Miang, Bual-Bual, Sangkulirang, dan 2.000 ekor di Kaliorang. Sedangkan di Kecamatan Rantau Pulung merupakan kawasan terbesar keempat populasinya setelah Kaliorang.<br /><br />Program pengembangan dan penggemukan dilakukan para kelompok tani yang ada kelapa sawitnya, yakni untuk mendukung program integrasi sawit-sapi sesuai kontrak kerja dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).<br /><br />Dia mengatakan bahwa program pengembangan dan penggemukan sapi di Kutim mendapat dana dari tiga sumber, yakni APBD II Kabupaten Kutim, APBD I Provinsi Kaltim, dan dari pemerintah pusat melalui APBN.<br /><br />Selanjutnya kata dia lagi, dalam upaya memenuhi kontrak kerja dengan Pemprov Kaltim memperoleh populasi sapi sebanyak 560.000 ekor, maka Pemkab Kutim menggandeng sejumlah perusahaan tambang dan perkebunan untuk mempercepat realisasinya.<br /><br />Setidaknya terdapat tiga cara untuk memenuhi populasi 560.000 ekor sapi, yakni memacu kinerja, menggandeng sejumlah perusahaan tambang, dan menjalin kerja sama dengan perusahaan perkebunan sawit melalui program integrasi sapi-sawit.<br /><br />Integrasi sapi sawit dapat dilakukan pada tanaman sawit di atas tujuh tahun. Di usia itu, kelapa sawit sudah tinggi sehingga tidak terganggu oleh kehadiran sapi.<br /><br />Keuntungan integrasi ini adalah sapi bisa makan rumput dan limbah sawit, sedangkan kotoran sapi bisa menjadi pupuk bagi sawit, termasuk sapi bisa digunakan sebagai angkutan sawit.<br /><br />Dia mengatakan bahwa saat ini di Kutim terdapat sekitar 300 ribu hektare perkebunan sawit. Apabila tiap hektare lahan sawit bisa dikembangkan dua ekor, maka akan dapat melebih target yang dipatok karena dua ekor sapi dikali 300 ribu hektare sama dengan 600 ribu ekor sapi. <strong>(das/ant)</strong></p>