Kiai kharismatik KH Ma’ruf Amin secara terang-terangan mengajak para nahdliyin kembali ke Partai Kebangkitan Bangsa, karena PKB merupakan satu-satunya partai yang dilahirkan oleh Nahdatul Ulama (NU). <p style="text-align: justify;"><br />“Kini tibalah saatnya bagi kita, kaum nahdliyyin, kaum Ahlussunnah wal Jama’ah, umat Islam dan rakyat Indonesia dari berbagai latar belakang yang berbhineka untuk kembali ke PKB demi mengutamakan kemaslahatan publik yang jauh lebih besar,” ujar KH Ma’ruf Amin dalam siaran persnya, Senin.<br /><br />Ketua Komisi Fatwa MUI itu menjelaskan, NU dan PKB memiliki hubungan yang tidak hanya bersifat idiologis, namun juga biologis. Hubungan NU dan PKB telah terpatri kuat secara lahir-batin, layaknya orangtua dan anak yang saling membutuhkan, saling menyayangi, dan saling menghargai.<br /><br />Dalam kaitan ini, warga nahdliyin membutuhkan PKB sebagai wadah penyaluran aspirasi politik dan PKB membutuhkan dukungan dan<br />partisipasi warga nahdliyin untuk bersama-sama memperjuangkan dan mewujudkan aspirasi politik mereka demi tercapainya kemaslahatan publik dalam konteks bernegara, berbangsa dan bermasyarakat.<br /><br />Secara sederhana, imbauan KH Ma’ruf Amin kepada nahdliyin dan rakyat Indonesia untuk kembali membesarkan PKB dilandasi beberapa alasan. Pertama, PKB merupakan satu-satunya partai yang dilahirkan dari rahim NU.<br /><br />Kedua, PKB merupakan partai yang diprakarsai dan dibentuk oleh ulama dan kiai NU yang mewariskan nilai-nilai keulamaan dan keutamaan bagi kepentingan umat dan bangsa. Partai ini merupakan perwujudan dari semangat, perjuangan dan pengabdian dari para ulama dan kiai NU secara kongkrit dalam bidang politik untuk umat dan bangsa Indonesia.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="../../data/foto/imagebank/20120807211914_5D42EA7.jpg" alt="" width="296" height="240" /> <img src="../../data/foto/imagebank/20120807212033_4046FC2.jpg" alt="" width="320" height="240" /></p> <p style="text-align: justify;"><br />“Ini menjadi ma’suliyyah (tanggungjawab) ulama yang sangat strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tegas mantan Ketua Dewan Mustasyar PKNU itu.<br /><br />Ketiga, PKB merupakan partai yang didirikan dan dideklarasikan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) bersama-sama para ulama dan para kiai lainnya, yaitu: KH. Munasir Ali, KH. Ilyas Ruchyat, KH. A. Musthofa Bisri dan KH. A. Muhith Muzadi. Gus Dur bersama para kiai menghendaki PKB sejak awal kelahirannya menjadi partai yang mengedepankan nilai-nilai keagamaan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan dan kebhinekaan yang pluralis, serta kesejahteraan bagi kemaslahatan seluruh bangsa Indonesia, siapa pun dia dari berbagai latar belakang suku agama ras tanpa kecuali.<br /><br />“Seyogyanya kita bersama-sama para ulama, kiai dan deklarator partai bertekat bulat kembali membesarkan PKB,” terang anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hubungan Antar Agama ini.<br /><br />Sementara itu, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) A. Muhaimin Iskandar menyatakan kesediaannya untuk mendukung ajakan KH Ma’ruf Amin. Cak Imin, panggilan akrabnya, mengatakan, kesediaannya untuk mengabdikan diri bersama-sama seluruh jajaran fungsionaris PKB di seluruh Indonesia untuk membesarkan PKB sesuai dengan cita-cita para ulama dan kiai NU.<br /><br />“Kita bertekad bersama-sama ulama, kiai NU, kaum nahdliyin, segenap simpatisan partai, baik umat Islam, Buddhis, Kristiani, Konghucu, Hindu, Aliran Kepercayaan, dan rakyat Indonesia untuk membesarkan dan mengembalikan kejayaan PKB sehingga ke depan menjadi partai papan atas yang mampu meraih suara 10 persen pada 2014,” tegasnya.<br /><br />Apalagi, lanjutnya, dengan adanya kesediaan dan dukungan ulama-ulama dan tokoh-tokoh yang dulunya berpindah ke partai lain, kini telah kembali memberikan dukungan kepada PKB, semakin memberikan adanya optimisme yang luar biasa bagi berkembangnya PKB di masa yang akan datang. <br /><br />“Ini adalah bentuk konkrit konsolidasi kekuatan tokoh NU dan PKB,” ungkapnya.<br /><br />Cak Imin juga menjelaskan bahwa NU sebagai ormas Islam di dalam sejarahnya bukan hanya memperjuangkan tapi hingga saat ini dan kapanpun, akan berada di depan dalam menjamin eksistensi Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945. <br /><br />"Jadi itulah semangat PKB sesuai amanat NU, sebagai partai nasionalis religius yang inklusif dan terbuka untuk memperjuangkan aspirasi segenap rakyat Indonesia," tegasnya.<strong>(phs/press release)</strong></p>