Latihan Menembak, Kapolres Dor Saja Penjahat !

oleh
oleh

Setidaknya 60 orang polisi dari berbagai pangkat dan satuan secara bergiliran melatih kepiawaian menembak menggunakan senjata api laras pendek. Mereka dibagi dalam enam gelombang. Masing-masing gelombang diikuti 10 polisi. <p style="text-align: justify;">Revolver yang digunakan sebagai sarana menembak berjumlah 10 unit, masing-masing satu unit untuk satu penembak ditiap-tiap regu.<br /><br />Kapolres Sekadau AKBP Muslikhun tak ketinggalan ikut mengasah kemampuan menembaknya. Dari 10 tembakan yang dilepas Muslikhun, tujuh diantaranya tepat sasaran sementara tiga lainnya meleset.<br /><br />Latihan itu sendiri jarang dilakukan. Menurut Muslikhun, latihan tembak tersebut merupakan salah satu persiapan menyongsong pengamanan pemilukada yang tidak lama lagi akan dilangsungkan.<br /><br />“Untuk menghadapi Pilkada. Jaga-jaga saja, sekaligus mengasah kemampuan menembak anggota. Karena kan belum tentu semua polisi mahir menggunakan senjata api,” ujar Muslikhun usai latihan.<br /><br />Meski begitu, bukan berarti polisi dapat dengan mudah memegang senjata api. Ada beberapa prosedur serta syarat tertentu yang harus dipenuhi agar anggota kepolisian bisa mengantongi senjata api.<br /><br />“Penggunaannya juga tidak boleh sembarangan, ada prosedurnya. Jangan main-main dengan senpi,” wanti Muslikhun.<br /><br />Kapolres juga memerintahkan anak buahnya untuk tidak segan-segan menembak di tempat para pelaku kejahatan. Tentunya tidak sembarang penjahat boleh ditembak sesuka hati.<br /><br />Khusus untuk yang ini, pelaku tindak kejahatan yang melakukan perlawanan atau berusaha melarikan diri diperbolehkan untuk di dor. “Di kaki ya, jangan kepala nanti bisa mati. Yang pasti ikuti protap. Kalau tidak melawan ya jangan ditembak,” pesan Muslikhun. (Mto/kn)</p>