Legislator Minta Pemerintah Kendalikan Harga Sembako

oleh
oleh

Ketua Fraksi Partai Amanat Nasional Demokrat DPRD Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Muhammad Shaleh meminta pemerintah daerah setempat untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasaran. <p style="text-align: justify;"><br />"Campur tangan pemerintah dalam mengintervensi harga sembako di pasar sangat dibutuhkan agar harga bisa tetap stabil dan terkendali saat perayaan hari besar agama dan menjelang pergantian tahun," katanya di Sampit, Sabtu.<br /><br />Selain mengintervensi harga Sembako, pemerintah daerah juga diharapkan bisa menjamin ketersediaan Sembako di pasar sehingga tidak terjadi kelangkaan.<br /><br />Dengan adanya keterlibatan atau campur tangan dari pemerintah diharapkan harga Sembako di daerah tidak bergejolak di Kotawaringin Timur (Kotim).<br /><br />"Berdasarkan pantauan saya di lapangan harga Sembako di Kotim cukup terkendali, namun saya harap pemerintah tetap mewaspadai terjadinya gejolak harga di pasar, sebab sewaktu-waktu pedagang maupun pihak pemasok bisa saja mempermainkan harga," katanya.<br /><br />Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pengelolaan Pasar (Disperindagsar) Kotim Mudjiono mengakui adanya kenaikan sejumlah kebutuhan pokok di pasaran karena tingginya permintaan saat perayaan Natal dan menjelang pergantian tahun baru 2015-2016.<br /><br />Meski mengalami peningkatan permintaan dipastikan stok kebutuhan pokok di pasar tradisional Kotim cukup tersedia.<br /><br />"Kami harap masyarakat tidak perlu panik dan jhawatir akan kekurangan bahan pokok. Kenaikan harga kebutuhan pokok juga masih di ambang batas kewajaran," katanya.<br /><br />Mudjiono menjamin ketersediaan kebutuhan bahan pokok masih mencukupi karena sampai saat ini sejumlah agen dan distributor terus mendatangkan barang.<br /><br />Sementara itu, saat perayaan Natal dan menjelang pergantian tahun, harga daging sapi dan cabai rawit di pasar tradisional Kotim naik antara 8-37,50 persen/kg.<br /><br />Kenaikan harga daging sapi terjadi dalam dua pekan terakhir dari Rp120.000/kg menjadi Rp130.000/kg atau naik sebesar 8,33 persen dari harga semula.<br /><br />Harga cabai rawit hijau dari Rp25.000/kg naik menjadi Rp30.000/kg atau 20 persen. Cabai rawit merah dari Rp40.000/kg naik menjadi Rp55.000/kg atau sebesar 37,50 persen.<br /><br />Bawang merah dari Rp34.000/kg naik menjadi Rp35.000/kg atau sebesar 2,94 persen. Harga bawang putih justru mengalami penurunan, yakni dari Rp32.000/kg turun menjadi Rp25.000/kg atau -21,88 persen. (das/ant)</p>