Lima PSK Di Muara Teweh Positif HIV

oleh
oleh

Lima orang pekerja seks komersial di Muara Teweh Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah, positif terjangkit virus HIV/AIDS dan sembilan orang lainnya dicurigai sehingga akan diperiksa ulang. <p style="text-align: justify;">"Para penderita HIV itu merupakan hasil pengambilan sampel darah yang dilakukan Dinas Kesehatan Kalimantan Tengah dan Dinkes Barito Utara pada 15 April 2015," kata Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Robansyah kepada wartawan di Muara Teweh,Selasa.<br /><br />Menurut Robansyah, penderita HIV yang terdeteksi itu merupakan para PSK penghuni di kawasan prostitusi resmi satu-satunya di Muara Teweh di Kilometer 3,5, Jalan Negara Muara Teweh-Puruk Cahu.<br /><br />Hingga saat ini lima penderita HIV penghuni lokalisasi yang dikenal dengan nama "Lembah Durian" masih tetap bertahan dilokalisasi dan terus menjalankan profesinya sebagai pekerja seks komersial (PSK).<br /><br />"Bagi mereka yang sudah terkena tidak usah ragu untuk melakukan konseling dengan petugas kesehatan baik di Dinas Kesehatan atau di Rumah Sakit untuk meminta semacam edukasi," katanya didampingi Kabid Penanggulangan Masalah Kesehatan, Retayani.<br /><br />Robansyah menjelaskan, pada pengambilan sampel darahnya guna pendeteksian Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) di lokalisasi itu sebanyak sebanyak 125 orang. Dari jumlah itu, ada 123 orang yang diperiksa lima penghuni positif HIV/AIDS.<br /><br />Kemudian sembilan penghuni masih dicurigai atau perlu diperiksa ulang. Hal ini hasil dari pemeriksaan pada Rabu (15/4) yang lalu.<br /><br />"Kalau yang sembilan penghuni itu positif artinya jumlah keseluruhan 14 orang. Tapi kita perlu melakukan pemeriksaan ulang terhadap ke sembilan orang penghuni lokalisasi tersebut," jelas dia.<br /><br />Robansyah meminta, agar ke sembilan penghuni lokalisasi Lembah Durian tersebut secepatnya diperiksa ulang untuk mengetahui apakah terkena virus HIV atau tidak.<br /><br />Bagi mereka yang beresiko agar bisa memeriksakan diri secara sukarela, dan bagi mereka yang sudah terkena tidak usah ragu untuk melakukan konseling dengan petugas kesehatan baik di Dinas Kesehatan atau di Rumah Sakit untuk meminta semacam edukasi.<br /><br />"Pada prinsipnya kita akan memberikan motivasi hidup, mendorong semangat hidupnya, karena sampai saat ini belum ada obat untuk HIV/AIDS. Obat yang ada hanya untuk tidak memperberat penyakit tersebut," kata dia.<br /><br />Dia menambahkan kalau sudah ada kasus, dan ada yang melaporkan diri, pihaknya akan meminta obat tersebut ke pemerintah pusat.<br /><br />"Pusat tidak akan memberikan obat apabila tidak ada kasusnya," ujar Robansyah.<br /><br />Penderita HIV/AIDS di lokalisasi terbesar di kabupaten pedalaman Sungai Barito itu setiap tahun cenderung meningkat. Pemeriksaan terhadap mereka sejak 2004 hingga saat ini.<br /><br />Pada Mei 2014 diperiksa sebanyak 124 orang PSK.Hasil pemeriksaan itu telah diketahui yakni tujuh orang positif yakni satu kasus lama dan enam orang penderita baru.<br /><br />Tahun 2011, di lokalisasi "lembah durian" itu dan teridentifikasi sepuluh orang sudah terinfeksi AIDS/HIV dan tahun 2013 ada empat orang.<br /><br />"Kami kesulitan mengetahui orang yang tertular HIV, karena wanita penghuni lokalisasi ini silih berganti baik masuk maupun pindah ke tempat lain," katanya. (das/ant)</p>