LINGKUNGAN-Logam Berat Cemari Enam Sungai Banjarmasin

oleh
oleh

Enam alur sungai yang membelah Kota Banjarmasin di ibukota provinsi Kalimantan Selatan yang selama ini menjadi sumber air baku bagi warga setempat, dinyatakan mengalami pencemaran jenis logam berat, demikian laporan Badan Lingkungan Hidup setempat hari Kamis. <p style="text-align: justify;">Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLHD) Kota Banjarmasin, Drs Hamdi kepada pers di Banjarmasin, menyebut keenam sungai tersebut masing-masing Sungai Basirih, Sungai Mantuil, Sungai Mulawarman, Sungai Barito, Sungai Pelambuan, dan Sungai Alalak.<br /><br />“Berdasarkan hasil penelitian kami, sungai-sungai tersebut mengalami tercemar besi, COD, BOD yang dapat mengganggu sistem pencemaran manusia bila dikonsumsi langsung, atau jika ikan yang dimabil dari sungai tersebut untuk kemudian dikonsumsi,”ujar Hamdi.<br /><br />Dikatakannya, aliran sungai yang tercemar tersebut berasal dari aliran sungai Martapura dan Barito.<br /><br />Bahkan dari pencemaran tersebut, kandungan BOD dan COD tertinggi terjadi pada sungai di kawasan Mulawarman yang sudah menunjukkan diatas ambang batas.<br /><br />“Untuk sungai yang berada di kawasan Mulawarman, tingkat pencemaran tertinggi bahkan saat ini sudah menunjukkan 27 mg/liter di atas ambang batasnya yang seharusnya hanya 10 mg/liter,”terangnya.<br /><br />Menurut hamdi lagi, pencemaran air sungai ini disebabkan berbagai faktor, seperti limbah industri, serta deterjen yang dibuang ke sungai.<br /><br />Untuk aliran sungai seperti Martapura dan Barito sebelumnya memang telah tercemar besi berat karena kegiatan tambang emas di hulu sungai.<br /><br />Untuk ini, pihaknya pun segera melakukan ekpose terkait hasil pemeriksaan kualitas air sungai tersebut kepada semua instansi, hotel, restoran yang menjadi penyebab pencemaran ini. mereka diminta untuk mengurangi pembuatan limbah sungai tersebut.<br /><br />Saat ini pihaknya akan melakukan pemeriksaan lagi terhadap kualitas air pada 10 sungai, dalam uji sampel ini pihaknya akan menambahkan parameter pengukuran lagi yakni air raksa, krom, mangan dan seng.<br /><br />“untuk hasil penelitian ini akan diekspose pada maret mendatang,”terangnya.<strong> (phs/Ant)</strong></p>