Lomba Menumbuk Padi Dalam Rangka Gawai Adat Kota Sintang

oleh
oleh

SINTANG – Bupati Sintang, dr. Jarot Winarno, M.Med.Ph mengunjungi arena lomba menumbuk padi dalam rangka Pekan Gawai Dayak Sintang di komplek Stadion Baning Sintang, Rabu (18/07/2018).

Kemeriahan Pekan Gawai Dayak Sintang terlihat pada hari ke-dua pelaksanaannya. Ribuan masyarakat hadir di kawasan gawai. Keberadaan gawai menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kota Sintang dan sekitarnya untuk menjadi tempat jalan-jalan sore.

Puluhan lesung dan alu serta penampi bersusun di depan panggung utama Pekan Gawai Dayak Sintang. Ratusan wanita berpakaian khas Suku Dayak yang berdiri mengelilingi arena bersiap-siap untuk berlomba menumbuk padi.

Ada 23 tim peserta dari tiap kecamatan yang ada, ada juga tim dari sanggar-sanggar seni yang ada di Sintang. Satu tim terdiri dari 4 orang.

Riuh suara alu bertalu-talu menumbuk dalam padi lesung. Debu beraroma wangi beras menebar di depan panggung utama Pekan Gawai Dayak Sintang, rabu sore, kala para wanita menampi. Bunyi-bunyian ini ditingkahi pula dengan sebuah tarian tradisional dari Kecamatan Ambalau.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh tamu dari acara Festival Investasi Kelam. Selain itu ada puluhan orang tamu Solidaridad dan CU Keling Kumang yang berasal dari India.

“menumbuk padi merupakan the way of life, cara hidup kita jadi emrupakan warisan budaya dan tradisi. Kegiatan ini memiliki filosofi yang tinggi. Mau menujukkan ada sejumlah proses untuk mendapatkan makanan kita, beras. Dari panjangny aproses berhuma lalu masih harus ditumbuk, ditampi barulah kita dapat beras yang kita masak,” papar dr. Jarot. “Saat ini, di kampong-kampung, menumbuk padi mulai tergantikan oleh mesin. Saya sangat senang melihat lomba ini apalagi antusias warga sangat tinggi bahkan ada kecamatan yang menurunkan lebih dari 1 tim. Sangat indah, kita sangat menikmatinya,” pungkasnya. (HUM)