MABM Menginginkan Sinergitas Antar Lembaga

oleh
oleh

MELAWI – DPD Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Melawi menggelar Rapat Kerja (Raker) dan silaturahim dengan lembaga puak Melayu dan organisasi budaya bernafaskan Islam. Dalam kegiatan ini MABM menginginkan sinergitas antara lembaga tersebut sehingga tak terjadi dikotomi atau perpecahan sesama Puak Melayu.

“Ini silaturahmi DPD MABM, mulai dari ketua sampai perangkat didalamnya serta perkumpulan organisasi yang bernafaskan Islam. Selain MABM, ada pemuda Melayu, laskar pemuda Melayu, perempuan Melayu, persatuan orang Melayu (POM) yang secara juga membawa nama Melayu,” kata Ketua MABM, Zubir Saidi di salah satu hotel di Nanga Pinoh, Kamis sore (10/5).

Lebih lanjut Zubir mengatakan, dengan adanya silaturahim, bisa bersinergi dan bekerja sama dengan baik. Sehingga organisasi yang membawa nama puak Melayu dan Islam secara umum akan semakin kuat.
“Jangan sampai berebut peran dan kepentingan. Ini bukan soal siapa yang paling hebat. Kita ingin menciptakan sinergisitas dari silaturahmi ini,” tegasnya.

Menurut Zubir, MABM tak menganggap organisasi yang membawa nama Melayu sebagai bawahannya. Tapi sebagai bagian dari puak Melayu bagaimana kerjasama antar lembaga dan upaya membantu pemerintah membina masyarakat ini khususnya dibidang seni budaya dan adat istiadat.

“Yang penting keberadaan organisasi jangan justru menciptakan dikotomi dikotomi. Jangan mengkotak kotakkan. Ini yang membahayakan karena rentan ditunggangi,” ucapnya.

Ditempat yang sama, Ketua Dewan Penasehat MABM Melawi, Sukiman menegaskan keberadaan MABM sebagai lembaga untuk membumikan seni budaya. MABM tentu harus berkarya dan membangun kerjasama dengan pihak lainnya.

“Kalau hanya sendiri kemungkinan tak akan sukses. Kalau gak banyak berkomunikasi, tak mau urung rembug, biasa orang mudah stres,” tuturnya.

Anggota DPR RI Dapil Kalbar ini berharap keberadaan tokoh tokoh dalam lembaga Melayu maupun Islam bisa menjadi suri teladan bagi yang lain. Berorganisasi juga tujuannya sangat mulia.

“Hanya kalau salah mengendalikannya bisa mendatangkan mudarat dan perpecahan. Kita memang tak bisa membendung atau melarang organisasi yang penting kita berada pada poros masing masing,” pesannya.

Ditempat yang sama, Dadi Sunarya selaku sekretaris penasehat MABM Melawi menyampaikan dukungan berbagai kegiatan MABM, terutama dalam mengembangkan budaya Melayu. Tentu berkembangnya sebuah organisasi tidak terlepas dari dukungan masyarakat serta anggota didalamnya.

“Mengembangkan dan terus menggali budaya dengan terus bersunergi dengan organisasi lainnya itu adalah sebuah hal yang mesti dilaksanakan, agar orgnaisasi itu sendiri bisa terus beerkembang mewujudkan tujuannya,” pungkasnya. (Ed)