Masalah Bagi Hasil Perkebunan Menarik Perhatian

oleh
oleh

Permasalahan bagi hasil dari hasil perkebunan di Kalimantan Selatan menarik perhatian peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, di Banjarmasin, 6 Mei lalu. <p style="text-align: justify;">Sebab, di hadapan peserta Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) Pendidikan Reguler Sesko TNI itu, Ketua DPRD Kalsel, Kol Inf (Purn) Nasib Alamsyah di Banjarmasin, Rabu, mengatakan, bagi hasil dari minyak mentah sawit (CPO), provinsinya mendapat bagian kecil sekali.<br /><br />"Bagian Kalsel dari penjualan CPO yang merupakan produk hasil perkebunan kelapa sawit itu hanya Rp3/Kg. Uang tersebut Rp2 untuk daerah penghasil perkebunan dan Rp1 buat pemerintah provinsi (Pemprov)," ucapnya.<br /><br />Sementara perkebunan kelapa sawit di Kalsel dan hasil produknya berupa CPO sudah cukup banyak, ujarnya.<br /><br />Selaku wakil rakyat, pensiunan perwira menengah TNI-AD itu berharap, ke depan bagian cari CPO tersebut bisa meningkat, sehingga lebih bermakna bagi pendapatan asli daerah (PAD).<br /><br />"Memang PAD Kalsel dalam beberapa tahun terakhir cukup menggembirakan, karena memberikan kontribusi lebih 50 persen terhadap APBD provinsi setempat. Dan tidak banyak Pemprov di Indonesia, yang kontribusi PAD-nya lebih 50 persen terhadap APBD setempat," ucap Nasib Alamsyah.<br /><br />Terkait masalah bagi hasil dari CPO tersebut, salah seorang peserta KKDN Pendidikan Reguler Sesko TNI, yang berpangkat Kolonel TNI-AD juga berpendapat, bagian tersebut sungguh kecil.<br /><br />"Kalau kita bandingkan dengan harga sebatang rokok, mungkin bagian cari CPO yang hanya Rp3/Kg sangat kecil sekali. Mungkin dengan uang Rp3 itu tidak bisa untuk membeli sebatang rokok," ujar perwira menengah TNI-AD tersebut.<br /><br />Oleh sebab itu, mungkin pemerintah daerah setempat, baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota perlu melakukan pendekatan yang lebih intens lagi kepada perusahaan perkebunan kelapa sawit agar bagian dari CPO bisa meningkat, sarannya.<br /><br />Masalah lain yang menarik perhatian peserta KKDN Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke "Rumah Banjar" (Gedung DPRD Kalsel) tersebut, mengenai Corporate Social Responsilibilty (CSR) di provinsi yang terdiri 13 kabupaten/kota itu.<br /><br />Sementara itu, pimpinan rombongan peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI yang melalukan KKDN, Marsekal Pertama Wishnu menerangkan tujuan kedatangan mereka ke Kalsel untuk mendapatkan masukan dalam membuat kertas kerja.<br /><br />Kertas kerja peserta Pendidikan Reguler Sesko TNI kali ini dengan topik "SDA sebagai ketahanan wilayah dan nasional" dan Kalsel menjadi salah satu tujuan studi lapangan.<br /><br />Dalam rombongan peserta KKDN Pendidikan Reguler Sesko TNI yang berkunjung ke Kalsel, juga terdapat orang luar negeri, yaitu dari negeri jiran Malaysia serta India. <strong>(das/ant)</strong></p>