Materi UN Bahasa Indonesia Bikin Heboh

oleh
oleh

Materi ujian nasional (UN) 2012 bagi pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia membikin heboh peserta di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. <p style="text-align: justify;">Pasalnya dua soal Bahasa Indonesia yaitu nomor 22 dan 23 tidak ada pertanyaan, sehingga tak mungkin dijawab.<br /><br />Temuan itu terungkap saat Wakil Ketua DPRD Kalsel Fathurrahman bersama Ketua Komisi IV bidang Kesra Habib Ali Khaidir Al Kaff meninjau pelaksaan UN 2012 beberapa sekolah di Banjarmasin, Senin.<br /><br />Beberapa SLTP yang mendapat kunjungan pimpinan DPRD Kalsel antara lain Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Banjar Selatan 2, SMPN 4, 11 dan SMPN 34.<br /><br />Di hadapan wakil rakyat Kalsel itu, Kepala SMPN 11 Banjarmasin Fahrurrazy selaku Ketua Subrayon 01 Banjarmasin Selatan mengungkapkan, permasalahan materi UN Bahasa Indonesia tersebut.<br /><br />"Oleh karena soalnya tidak ada sehingga peserta UN menjawab asal-asalan dan sebenarnya tidak bisa dikerjakan. Kita minta dibuatkan berita acaranya karena soal nomor 22 dan 23 tidak ada pertanyaan," ujarnya.<br /><br />Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kalsel Ngadimun ketika dikonfirmasi mengaku, pihaknya juga menerima laporan mengenai dua soal UN SMP tersebut.<br /><br />Dalam soal Bahasa Indonesia nomor 22 dan 23 hanya ada opsi jawaban tanpa pertanyaan sehingga membuat peserta UN SMP 2012 di Banjarmasin kebingungan.<br /><br />Ngadimun yang baru dua bulan sebagai Kepala Disdik Kalsel menyatakan, anak-anak peserta UN jangan sampai dirugikan karena kesalahan itu.<br /><br />Karenanya, dia akan melaporkan kejadian tersebut kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) untuk mendapat pertimbangan misalnya tidak memasukkan doal soal Bahasa Indonesia itu dalam penilaian.<br /><br />Menanggapi persoalan tersebut, Wakil Ketua DPRD Kalsel Fathurrahman dari PPP menyayangkan atas kejadian itu.<br /><br />Pimpinan DPRD Kalsel termuda itu berharap kesalahan dalam penyediaan soal UN jangan sampai merugikan anak didik melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.<br /><br />"Begitu pula pada hari-hari berikut pelaksanaan UN SMP, diharapkan jangan sampai terjadi kesalahan serupa atau bentuk lain," demikian Fathurrahman. <strong>(phs/Ant)</strong></p>