Melawi Siaga Karhutla

oleh
oleh
Warga dan pihak kepolisian saat mencoba memadamkan kebakaran lahan di daerah Desa Kelakik Kecamatan Nanga Pinoh

MELAWI – Pemerintah melawi mulai siaga terhadap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Hal tersebut juga sudah disampaikan dalam surat Keputusan Bupati tentang penetapan status darurat siaga bencana asap akibat Karhutla.

“Di Melawi sudah dikeluarkan surat status darurat siaga bencana asap. Untuk kasus, sudah ada satu kasus Karhutla yang terjadi lada Selasa malam (13/2) di daerah Kelakik sekitar 2 haktar lahan terbakar. Yang belum dimetahui apa pemicunya,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Syafaruddin, Rabu (14/2).

Api berhasil dijinakan setelah Badan Sosial Pemadam Bahaya Kebakaran (BS-PBK) menggunakan mobil pemadam. Meskipun sebelumnya pihak pemadam kesulitan karena kesulitan akses masuk ke lokasi kebakaran.

“Hari ini pihak kepolisian masih terus melakukan pengecekan ke lokasi dikhawatirkan masih ada sisa-sisa api,” ungkapnya.

Syafaruddin mengingat musim panas saat ini, pihak BPBD Provinsi juga sudah ada menginstruksikan diantaranya meminta kepada para Kepala BPBD Kabupaten/Kota se-Kalbar Meminta laporan Kabupaten/Kota mana saja yg belum membuat Status Siaga sesuai arahan Presiden waktu rapat di Istana Negara 5 Februari 2018 (baru 3 Kabupaten yg sudah buat) Kubu Raya, Sanggau dan Ketapang. Nah, Melawi saat ini juga sudah membuat srat keputusan siaga.

Kemudian meminta Bupati /Walikota mengaktifkan pos lapangan di 182 desa yg berpotensi tinggi karhutla. Meminta BPBD memfasilitasi apabila sudah ada SK Status Siaga maka diupayakan juga dengan penyertaan dananya tersedia sesuai Diktum. Diminta memfasilitasi mengundang Kepala Desa atau Lurah yg desa potensi tinggi karhutla se-Kalbar dan mengundang Kepala BPN Kabupaten/Kota untuk meminta penjelasan tentang status lahan yang telah dipetakan serta hal lainnya.

“Langkah kita saat ini, berkoordinasi dengan instansi dan mendata peralatan yang ada dulu. Begitu juga berkoordinasi dengan perusahaan, dan Polri kita sudah siap,” ucapnya.

Syafaruddin menghimbau kepada masyarakat agar berhati-hati. Jika melakukan pembakaran lahan meskipu sedikit harap segera melapor agar ada antisipasinya. “Jadi sama sama menjaga dan berhati-hatilah jangan sampai titik Hotspot di Melawi ini semakin banyak seperti tahun lalu,” pungkasnya. (Edi/KN)